TRIBUNNEWS.COM - Berikut fakta-fakta mengenai teror karangan bunga yang diterima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Teror karangan bunga itu diketahui dikirim ke rumah Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan rumah Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi Brigjen Asep Guntur Rahayu.
Teror karangan bunga ini muncul di tengah polemik Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap pejabat Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Sebelumnya, KPK dinilai melanggar prosedur karena menetapkan dua anggota TNI menjadi tersangka.
Dua orang tersebut yakni Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi dan Koordinator Administrasi (Koorsmin) Kabasarnas Letkol Adm Afri Budi Cahyanto.
KPK pun saat ini diketahui sudah menyerahkan penanganan kasus Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi dan Letkol Adm Afri Budi Cahyanto ke Puspom TNI.
Berikut fakta-fakta mengenai teror karangan bunga yang dikirimkan kepada pimpinan KPK:
Baca juga: VIDEO Saat Rumah Pimpinan KPK & Brigjen Asep Dapat Teror Karangan Bunga Masuk Pekarangan Tetangga
Dikirim dari Toko Bunga
Karangan bunga yang bernada teror itu dikirim ke rumah dinas Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan rumah Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi Brigjen Asep Guntur Rahayu.
Salah satu karangan bunga bertulis "Selamat Atas Keberhasilan Bapak Alexander Marwata Memasuki Perkarangan Tetangga".
Tulisan senada juga muncul dalam karangan bunga yang dikirim ke kediaman Brigjen Asep.
Ketua KPK Firli Bahuri merespons terkait adanya teror dan ancaman yang diterima pimpinan KPK.
Firli mengatakan, mengenai teror karangan bunga tersebut, dipastikan yang mengirim adalah toko bunga.
"Yang mengirim karangan bunga itu adalah Flourist, toko bunga," ujar Firli di Mabes TNI, Jakarta Timur pada Senin (31/7/2023), dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Jadi, tidak ada pihak lain yang mengirim kecuali toko bunga. Tentu ini kita tidak tahu makna dari kiriman bunga itu, bunga ini bisa dikirim karena berduka, bisa juga karena ada orang sakit, bisa juga karena bahagia memberikan tanda cintanya, jadi kita tidak tahu," imbuhnya.
Masih Didalami
Terkait siapa pengirimnya, Firli menyatakan hal tersebut masih didalami dan belum berani menyampaikannya sekarang.
Firli hanya bisa memastikan bahwa pengirim bunga tersebut dari toko bunga.
"Betul ada kiriman karangan bunga kepada pejabat pimpinan KPK, termasuk juga struktural KPK. Itu kami tidak bisa bantah, memang ada," katanya, dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Tapi yang bisa kami pastikan pengirim bunga itu adalah toko bunga. Nanti untuk siapa yang mengirim sesungguhnya harus kita dalami, saya tidak berani menyampaikan," ujar Firli.
Lapor Kapolri
Dikatakan Firli, dirinya juga sudah meminta bantuan kepada Kapolri terkait siapa pengirimnya.
Menurut Firli, pengungkapan kasus ini sudah menjadi tanggung jawab Kapolri.
"Hal ini sudah kami sampaikan kepada Kapolri, karena itu tentu tanggung jawab Kapolri untuk mengungkap siapa yang menyuruh mengirim bunga, darimana bunga itu dikirim, kapan dibuat, dan siapa pemesannya itu tugas Kapolri," pungkasnya, dikutip dari YouTube Kompas TV.
2 Teror Karangan Bunga Dikirim ke Rumah Wakil Ketua KPK Alexander
Diketahui, rumah wakil ketua KPK, Alexander Marwata mendapat teror karangan bunga "masuk perkarangan tetangga".
Di rumah Alexander terdapat dua karangan bunga.
Karangan bunga tersebut bertuliskan "Selamat Atas Keberhasilan Bapak Alexander Marwata Memasuki Perkarangan Tetangga".
Kemudian, dalam karangan bunga itu, pengirim mengaku sebagai "Tetangga".
1 Teror Karangan Bunga Dikirim ke Rumah Brigjen Asep Guntur
Selain Alexander, di rumah Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi Brigjen Asep Guntur Rahayu juga mendapatkan kiriman serupa.
Namun, hanya terdapat satu karangan bunga yang bertuliskan "Selamat Atas Keberhasilan Anda Bapak Asep Guntur Rahayu Memasuki Pekarangan Tetangga".
Pengirim juga mengaku sebagai "dari tetangga".
Terjadi Sejak Jumat, 28 Juli 2023
Teror tersebut, dikatakan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron sudah terjadi sejak Jumat (28/7/2023) malam.
"Ketika kami dalam beberapa hari ini sedang banyak mendapat tantangan dan ancaman atau teror nyawa dan kekerasan, yang disampaikan ke WA (WhatsApp) maupun karangan bunga yang dikirim ke rumah rumah struktural dan pimpinan KPK karena memberantas korupsi," kata Ghufron kepada awak media, Senin (31/7/2023).
"Hentikan menebar isu pembunuhan karakter yang tak penting ini," kata Ghufron.
Ghufron pun meminta agar semua pihak fokus dalam upaya pemberantasan korupsi.
Baca juga: Ini Kata Pengamat Soal Munculnya Karangan Bunga Saat Sidang Praperadilan Sekretaris MA
Ia mengaku sudah memaafkan pihak yang telah melakukan serangan ke KPK.
"Karenanya saya maafkan dan saya doakan anda semua yang telah berupaya menghina dan merendahkan saya, semoga Anda dan keluarga dimuliakan oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa, dan dilindungi dari hancurnya nama baik karena penyerangan seperti ini," ujar Ghufron.
"Mari kembali membersamai KPK, dukung dan support KPK memberantas korupsi dan tidak memberi celah serta mengikuti setting serangan balik koruptor kepada KPK," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Ilham Rian Pratama)