Dalam peristiwa ini, pelaku yaitu Agus Sujatno alias Agus Muslim tewas di lokasi kejadian.
Selain Agus, satu polisi yaitu Aipda Sofyan juga gugur.
Bahkan, Aipda Sofyan sempat menghalangi Agus Sujatno untuk masuk ke Polsek Astana Anyar.
Nahas, apa yang dilakukan Aipda Sofyan justru membuat dirinya gugur.
Baca juga: Densus 88 Masih Pelajari Motif Selain Tolak KUHP, Ungkap Kasus Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
Sementara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut Agus Sujatno sulit dideradikalisasi.
Sebagai informasi, Agus merupakan mantan narapidan teroris (napiter) yang sempat ditahan di Lapas Nusakambangan terkait kasus bom panci Cicendo.
Listyo menyebut dalam proses deradikalisasi, Agus Muslim masih tergolong status merah atau masih menganut paham radikal sehingga sulit untuk dirubah.
"Yang bersangkutan sebelumnya ditahan/diproses di Nusakambangan, artinya dalam tanda kutip masuk kelompok yang masih merah," ujar Sigit.
Dia mengakui, proses deradikalisasi memanglah tak mudah.
Apalagi, Agus Muslim masih terafiliasi dengan jaringan terorisme Jemaah Ansharut Daulah (JAD) wilayah Bandung, Jawa Barat.
Agus, kata Listyo, cenderung selalu menghindar saat proses deradikalisasi.
"Tentunya untuk proses deradikalisasi tentunya membutuhkan teknik dan taktik yang berbeda karena yang bersangkutan masih susah untuk diajak bicara masih cenderung menghindar walaupun sudah mulai melaksanakan aktivitas," ucapnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Abdi Ryandha Sakti)