TRIBUNNEWS.COM - Inilah informasi peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini, 7 Agustus 2023.
Mengutip dari bmkg.go.id, peringatan dini cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, hari ini.
Menurut informasi terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi pada 18 wilayah di Indonesia.
Terdapat 5 wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang.
Sedangkan di 9 wilayah lainnya juga mengalami hujan, disertai kilat dan angin kencang.
Selain itu akan terjadi potensi cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang di 4 wilayah lainnya esok hari.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Besok, 7 Agustus 2023, BMKG: 5 Wilayah Berpotensi Terjadi Angin Kencang
Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Barat
- Maluku Utara
- Maluku
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: 9 Wilayah Berikut Diperkirakan Terjadi Hujan Lebat pada Senin, 7 Agustus 2023
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Aceh
- Sumatera Utara
- Bengkulu
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Senin, 7 Agustus 2023: Cianjur Berawan, Bogor Hujan Ringan
- Kep. Bangka Belitung
- Jawa Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Papua Barat
- Papua
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- DKI Jakarta
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Tengah
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG Senin, 7 Agustus 2023: Terdapat 9 Wilayah Berpotensi Alami Hujan Lebat
Pemicu Cuaca Ekstrem
BMKG juga melaporkan, Sirkulasi siklonik terpantau berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera Utara dan di Samudera Pasifik sebelah utara Papua Nugini.
Kondisi ini yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang.
Konvergensi memanjang dari Samudera Hindia Barat Bengkulu - barat Sumatera utara, dan dari Samudera Pasifik Utara Papua - Nugini.
Selain itu ada daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Aru dan Samudera Pasifik Utara Papua - Papua Nugini.
Daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang di Selat Malaka, di Selat Karimata, di Kalimantan Tengah, di Perairan Utara Kalimantan Barat, dari Kalimantan Tengah - Kalimantan Timur, dari Perairan Utara Papua Barat Utara Papua.
Konfluensi lain yang juga terpantau di Laut Cina Selatan, Laut Andaman, dan Samudera Pasifik Utara Maluku Utara - Utara Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)