News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden Jokowi Sebut Perlu Ada Subsidi Tarif LRT

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Indonesia Joko Widodo (kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri), Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir (kedua kanan), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (ketiga kanan) menaiki light rail transit (LRT) baru Jakarta pada 3 Agustus 2023, menjelang operasi publik sistem transit yang dijadwalkan akan dimulai akhir bulan ini. Jokowi) mengatakan tarif kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) perlu ada Public Service Obligation (PSO) atau subsidi. (Photo by ADEK BERRY / AFP)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tarif kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) perlu ada Public Service Obligation (PSO) atau subsidi.

Tidak hanya LRT, subsidi juga perlu untuk transportasi umum massal lainnya.

"Oleh sebab itu perlu PSO, ada subsidi, baik yang namanya kereta bandara, baik yang namanya Transjakarta, KRL, baik yang namanya kereta api, baik yang namanya LRT, baik yang namanya MRT, baik namanya kereta cepat, semuanya harus ada subsidinya," Kata Jokowi usai menjajal LRT dari Stasiun Jatimulya Bekasi ke Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (10/8/2023).

PSO atau subsidi kata Jokowi bisa menarik orang yang tadinya menggunakan mobil pribadi beralih menjadi menggunakan transportasi massal.

Hal itu sesuai dengan tujuan dibangunnya infrastruktur transportasi massal.

"Karena itu bisa menarik orang dari mobil pribadi masuk ke moda transportasi massal," katanya.

Untuk besaran subsidi kata Presiden masih dibahas di Kementerian Perhubungan.

Yang pasti kata dia, subsidi diperlukan untuk tarif transportasi massal.

"Yang jelas ada itu urusannya menteri perhubungan. Masa presiden suruh ngitung-ngitung seperti itu," katanya.

Proyek Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek hampir rampung. Dalam seminggu terakhir Presiden sudah dua kali menjajal moda transportasi massal tersebut.

Peluncuran proyek transportasi yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan tersebut akan dilakukan pada bulan ini.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan peluncuran LRT akan dilakukan pada 26 Agustus mendatang.

"Kemungkinan InsyaAllah 26 Agustus," kata Jokowi usai menjajal LRT dari Stasiun Jatimulya Bekasi ke Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Presiden mengaku menjajal kembali LRT untuk melihat perbaikan proyek tersebut. Pasalnya dalam uji coba sebelumnya, masih ada beberapa kekurangan yang harus dilakukan perbaikan.

"Jadi ingin melihat lagi dan coba lagi LRT kita, kemarin  kan ada perlu penyesuaian di sistem, saya lihat sekarang ini tadi saya cek di beberapa stasiun sudah pas," katanya.

"Jadi dicek sekali lagi bagus, akhir bulan insyaallah sudah dioperasikan," katanya.

Dalam beberapa kali uji coba yang dilakukan Presiden menekankan bahwa faktor keamanan dan keselamatan haruslah diutamakan.

"Dan yang paling penting diutamakan keamanan dan keselamatan," pungkasnya.

Presiden Indonesia Joko Widodo (kanan) berbicara dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri), Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir (kedua dari kanan), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (ketiga dari kiri) saat menaiki LRT baru Jakarta (LRT) pada 3 Agustus 2023, menjelang operasi publik sistem transit yang dijadwalkan mulai akhir bulan ini. (Photo by ADEK BERRY / AFP) (AFP/ADEK BERRY)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini