News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Pramuka

Sejarah Pramuka Indonesia yang Diperingati Tanggal 14 Agustus, Ini Tema Hari Pramuka ke-62

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Peringatan Hari Pramuka ke-62 Tahun 2023 - Peringatan Hari Pramuka jatuh pada hari Senin, 14 Agustus 2023. Simak inilah sejarah Pramuka Indonesia atau awal mula terbentuknya Hari Pramuka.

TRIBUNNEWS.COM - Hari Pramuka diperingati tanggal 14 Agustus tiap tahunnya.

Tahun ini, peringatan Hari Pramuka jatuh pada hari Senin, 14 Agustus 2023.

Diketahui, logo dan tema peringatan Hari Pramuka ke-62 Tahun 2023 telah dirilis oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Kwartir Nasional Nomor: 068 Tahun 2023 tentang Logo 62 Tahun Gerakan Pramuka.

Baca juga: Contoh Susunan Upacara Hari Pramuka 2023 untuk Peringatan ke-62 pada Tanggal 14 Agustus

Tema yang diusung Gerakan Pramuka pada Hari Pramuka 2023 ini, yakni "Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Proporsional".

Lantas, bagaimana sejarah Pramuka Indonesia atau awal mula terbentuknya Hari Pramuka?

Logo Hari Pramuka ke-62 tahun 2023 - (kolase Tribunnews/pramuka.or.id)

Sejarah Pramuka Indonesia

Mengutip laman Kemdikbud.go.id, organisasi Pramuka di Indonesia ditandai dengan munculnya cabang milik Belanda dengan nama Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912.

Kemudian pada 1916 berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP).

Pada tahun yang sama, Mangkunegara VII membentuk Organisasi Kepanduan pertama Indonesia dengan nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).

Lahirnya JPO memicu gerakan nasional lainnya untuk membuat organisasi sejenis pada saat itu diantaranya Hizbul Wahton (HM) pada 1918, JJP (Jong Java Padvinderij) pada 1923, Nationale Padvinders (NP), National Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS) dan dan penyatuan organisasi pandu diawali dengan lahirnya INPO (Indonesische Padvinderij Organisatie) pada 1926.

Organisasi tersebut dibuat sebagai peleburan dua organisasi kepanduan yakni Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).

Melihat semakin banyaknya organisasi pramuka milik Indonesia, Belanda melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda menggunakan istilah Padvinder.

Oleh karena itu, KH Agus Salim memperkenalkan istilah “Pandu” atau “Kepanduan” untuk organisasi Kepramukaan milik Indonesia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini