News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jakarta Jadi Kota Besar Paling Tercemar Polusi Udara Nomor 2 di Dunia

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di kawasan Rasuna Said, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2023). Berdasarkan data IQAir pukul 19.00 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 155 atau masuk kategori tidak sehat. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --  Jakarta menjadi kota besar paling tercemar polusi udara nomor dua di dunia setelah Dubai.

Terpantau dalam situs IQair Jumat (11/8/2023) pagi, kualitas udara di ibu kota negara ini tidak sehat.

Kualitas udara di Jakarta berada diangka 171 AQI pada pukul 09.37 WIB.

Jakarta menjadi kota besar paling tercemar polusi udara nomor dua di dunia setelah Dubai.

Pada level ini, kualitas udara di Jakarta tidak sehat dan semua orang sangat disarankan menggunakan masker.

Diketahui bahwa konsentrasi PM2.5 di Jakarta 19 kali di atas panduan WHO.

Baca juga: Presiden Sebut Pindah Ibu Kota Solusi Polusi Udara, IDI: Polusi Bukan Hanya di Jakarta

PM2.5 adalah partikel padat polusi udara berukuran 36x lebih kecil dari diameter sebutir pasir. 

PM2.5 sangat berbahaya karena bisa ikut terhirup saat kita bernapas dan terbawa hingga ke pembuluh darah. 

Masalah polusi udara memang tidak hanya terjadi di Jakarta melainkan di berbagai wilayah dunia.

WHO saja menyatakan bahwa di sekitar 90 persen anak di dunia hidup dalam lingkungan yang kadar polusi udaranya melebihi ambang batas.

Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menuturkan, ada banyak dampak polusi udara pada kesehatan.

Seperti penyakit infeksi akut, seperti ISPA dalam bentuk radang tenggorok, bronkitis, maupun perburukan dari penyakit kronik. 

Misalnya seseorang yang memang punya asma akan lebih mudah dapat serangan asma kambuh, begitu jiuga pasien PPOK (penyakit paru obstruktif kronik) akan lebih mungkin eksaserbasi akut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini