TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah membangun 3.757 Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) yang tersebar di seluruh Indonesia dengan kapasitas peserta pelatihan sebanyak 225.420 orang sampai akhir 2022.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengatakan program dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut bertujuan untuk mendekatkan akses lembaga pelatihan kerja kepada masyarakat.
Sehingga setiap elemen masyarakat dapat merasakan manfaat dari pelatihan vokasi untuk pengembangan keahlian dan keterampilan.
Hal ini disampaikan Ida Fauziyah saat memberikan sambutan dalam acara 'Silaturahim Nasional Santri Vokasi 2023 dan Rakornas BLK Komunitas 2023' di lapangan Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Jombang, Jawa Timur, Minggu (13/8/2023).
Ida Fauziah menjelaskan, sejak 2017 hingga tahun ini, Kementerian Ketenagakerjaan telah mengalokasikan program dan anggaran untuk bantuan pemerintah melalui program bantuan pembangunan BLK Komunitas yang telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Setiap tahun program ini dievaluasi terkait dengan teknis pelaksanaannya dan kebermanfaatannya bagi masyarakat.
Baca juga: Menaker: Tingkatkan Kompetensi dan Produktivitas SDM Dengan Pendidikan dan Pelatihan
Hasilnya, setelah dilakukan klasifikasi terdapat BLK komunitas Mandiri sebanyak 492 lembaga, Klasifikasi Berkembang sebanyak 1.534 lembaga, Klasifikasi Tumbuh sebanyak 1.731 Lembaga.
Kemudian Jumlah BLK Komunitas yang sudah terakreditasi sebanyak 124 Lembaga dan yang telah menjadi Inkubator Kewirausahaan sebanyak 125 BLKK.
Hadirnya program tersebut bukan tanpa sebab.
Menurut Menaker hal tersebut untuk menghadapi Indonesia Emas 2045.
Saat di mana Indonesia genap berusia 100 tahun.
Masa seabad itu Indonesia ditargetkan sudah menjadi negara maju, sehingga keluar dari Middle Income Trap (MIT) dan telah sejajar dengan negara maju.
Hal ini tentu saja menjadi suatu tantangan yang besar, harus disiapkan penguatan SDM, infrastruktur yang memadai, serta karakter bangsa yang kuat.
"Tentu saja hal ini bukanlah perkara yang mudah, tapi dengan semangat kebersamaan untuk menghadapi segala perubahan, tak ada yang mustahil untuk dilakukan," kata Ida di hadapan ribuan santri.
Indonesia Emas adalah salah satu momen penting untuk mengukur sejauh mana perkembangan Indonesia sebagai sebuah bangsa dan pembangunan di segala bidang.
Bonus Demografi dimulai pada tahun 2020 sampai dengan puncaknya tahun 2035 dan ini merupakan salah satu alasan Indonesia siap menuju 'Indonesia Emas 2045'.
Suatu periode di mana jumlah penduduk usia produktif jauh lebih besar.
Data BPS bulan Februari Tahun 2023 menunjukkan tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,45 persen.
Angka ini sudah jauh turun dibandingkan di masa puncak pandemi.
Tren yang positif ini juga merupakan salah satu komponen penting untuk mencapai target pembangunan Indonesia Emas 2045.
"Akan tetapi kita harus terus waspada, bekerja keras dan cerdas untuk menjaga momentum kebangkitan ini. Kita masih menghadapi beberapa tantangan untuk mengoptimalkan bonus demografi yang kita miliki," jelasnya.
Menaker menyebut, beberapa tantangan tersebut di antaranya, menurut proyeksi ILO, ketersediaan tenaga ahli di Indonesia masih sangat kurang.
Kemudian, persentasi tenaga ahli Indonesia menjadi yang nomor 2 paling kecil di ASEAN yaitu sebesar 10,7 persen.
Dimana hanya ada sekitar 13 juta orang tenaga ahli dari 113 juta penduduk usia produktif.
Sementara itu, dunia berubah dengan sangat pesat di era revolusi Industri 4.0 yang diakselerasi oleh adanya pandemi.
Sektor ketenagakerjaan berubah secara drastis, banyak pekerjaan baru tumbuh dan pekerjaan lama yang hilang.
Kompetensi digital menjadi permintaan utama pada saat ini.
Budaya dan pola kerja ikut berubah seiring pemanfaatan teknologi yang semakin besar pada semua aspek.
Tumbuhnya permintaan akan kompetensi digital dari pekerja ini telah menyebabkan mismatch di pasar kerja.
Hal ini tercermin dari temuan survei yang menunjukkan banyak perusahaan di Indonesia yang sulit mencari pekerja dengan kemampuan digital memadai.
Sebanyak 56,3 persen responden survei mengatakan sulit atau sangat sulit untuk mencari pekerja dengan kemampuan digital.
Sementara itu, berdasarkan hasil pengukuran Indeks Masyarakat Digital Indonesia pada Tahun 2022 menunjukkan masih minimnya akses pelatihan digital bagi penduduk Indonesia.
Jika pun mampu mengakses, maka tingkat keterampilan yang dilatih masih berada dalam level dasar/basic.
Apalagi jika melihat data, maka akan terlihat masih banyak terjadi ketimpangan digital di Indonesia.
Di mana akses terhadap teknologi dan internet masih terpusat di kota-kota besar khususnya di Pulau Jawa.
Hal ini merupakan tantangan bagi kita dalam membuka akses terhadap peningkatan keterampilan digital.
"Melihat segala kondisi tantangan yang kita hadapi, kementerian Ketenagakerjaan telah melakukan berbagai upaya nyata untuk meningkatkan skill dan peningkatan kompetensi SDM di Indonesia. Salah satunya adalah melalui Program Bantuan Pembangunan BLKK (Balai Latihan Kerja Komunitas)," tegasnya.
Kegiatan 'Silaturahim Nasional Santri Vokasi dan Rapat Koordinasi Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Tahun 2023' digelar di PPDU Jombang selama dua hari, yakni pada 12-13 Agustus 2023.
Meliputi, pameran produk BLK Komunitas, seleksi inkubator BLK Komunitas, perjanjian kerja bersama pembangunan BLKK tahun 2023, serta rakornas instruktur BLK Komunitas.
Dalam acara puncak tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat, Abdul Muhaimin Iskandar; Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar; serta tokoh lainnya.
Acara semakin semarak dengan penampilan Wali Band.
Ribuan orang hadir menikmati acara tersebut hingga usai.
(Tribunnews.com)