Mulai dari Matching Fund hingga konsep terbarunya yakni Innovation Fund, yang menunjukkan agilitas pemerintah untuk dapat sekaligus mengemban peran sebagai katalis dan juga fasilitator.
"Bagi industri dan lembaga akademis yang mencari fleksibilitas, Innovation Fund menawarkan opsi kolaborasi di mana pendanaan dan mekanisme administratif ditentukan melalui kesepakatan antara kedua belah pihak."
Baca juga: Nadiem Makarim Luncurkan Permendikbudristek tentang Peraturan Pencegahan Kekerasan di Sekolah
"Namun, jika pendanaan katalis dari pemerintah masih diperlukan, program Matching Fund akan tetap tersedia," tegas Nadiem.
Pada kesempatan yang sama, Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek, Prof. Nizam mengatakan bahwa melalui RekaTalks ini, Kedaireka tidak hanya ingin memberikan ruang bagi dunia akademis untuk berinteraksi dengan praktisi industri saja.
Namun juga berkolaborasi dan menghasilkan solusi inovatif untuk tantangan industri serta masyarakat.
"Melalui acara ini, kami berharap mendorong kolaborasi inovatif yang lebih besar antara dunia akademis dan industri, yang pada akhirnya akan mempercepat komersialisasi teknologi di industri dan memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa," kata Prof. Nizam.
Dalam acara yang dibagi dalam 3 sesi diskusi itu, hadir pula Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno.