TRIBUNNEWS.COM - Tung Aulia Delfi Safitri (16), seorang siswi asal Klaten, Jawa Tengah yang mengikuti kegiatan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) Gunung Kidul, DI Yogyakarta, untuk perayaan HUT RI Ke-78 Tahun 2023, meninggal dunia.
Awalnya, Delfi mengeluhkan sakit pusing seusai mengikuti latihan Paskibraka.
Delfi lalu dilarikan ke Puskesmas Bayat pada Rabu (9/8/2023) sekitar pukul 19.00 WIB.
Delfi pun dinyatakan meninggal dunia saat sedang mendapatkan penanganan puskesmas.
Namun, oleh dokter jaga, Delfi dinyatakan meninggal dunia saat di perjalanan menuju puskesmas.
Baca juga: Anggota Paskibraka di Gunungkidul Meninggal Seusai Latihan, Diduga Sakit dan Meninggal di Rumah
Kepergian Delfi yang mendadak ini membuat keluarga kaget dan tak terima.
Pasalnya, denyut nadi Delfi disebut masih ada saat dilarikan ke puskesmas.
Namun, dokter justru mengatakan Delfi meninggal dunia saat di perjalanan.
"(Dokter) mengatakan Adik ini ternyata sudah meninggal di jalan, saya janggalnya di situ itu, mengapa seandainya dari sudah meninggal jalan seharusnya dari pertama itu sudah ngerti dong."
"Sebelumnya dicek itu masih ada (denyut nadinya) dan saya tahu, memang sudah ada penurunan (kesadaran) lalu semakin ngedrop, nah semakin panik perawat itu tadi itu," kata Paman korban, Sugiyanto, dikutip dari YouTube KompasTV, Selasa (15/8/2023).
Baca juga: Jelang Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-78, Najwa Shihab Beri Motivasi untuk Calon Paskibraka 2023
Tak hanya keluarga, warga pun juga tak terima dengan pelayanan puskesmas yang dianggap kurang tanggap.
Akhirnya, belasan warga mendatangi puskesmas untuk menyampaikan protes.
Terlebih untuk layanan ambulans yang menurut warga sangat sulit untuk digunakan.
Kepala Puskesmas Bayat, Wahyu Ciptadi, menjelaskan saat pasien anak Delfi datang, sopir ambulans sedang sakit dan dokter jaga sedang berada di luar.
Baca juga: Kisah Nessya Ayudhia Alwanni Jadi Anggota Paskibraka Nasional Wakil DIY, Sempat Diremehkan Keluarga
Respons Puskesmas
Wahyu Ciptadi menegaskan kondisi Delfi saat datang ke puskesmas memang sudah drop.
Dijelaskan Wahyu, badan dan kuku bocah ini sudah membiru, juga mulutnya sudah mengeluarkan busa.
"(Pasien datang) langsung ditangani dan dipasangi oksigen dan lain-lain, dari rumah riwayatnya sudah (ada) dia datang sudah biru kok (badannya) dan berbusa," ungkap Wahyu.
Sementara itu terkait dengan ambulans, pihaknya menjelaskan bahwa Puskesmas bayat memiliki tiga ambulans.
"Kita punya tiga, yang satu kita pakai untuk keperluan kecamatan untuk barang-barang atau angkut jenazah, yang satu untuk dipinjam-pinjam, dan yang satu itu (digunakan harian) tapi yang layak untuk dipinjam satu itu," jelas Wahyu.
Baca juga: Achad Rasya, Anggota Paskibraka Nasional 2023 yang Awalnya Minder Hingga Orang Tua Sujud Syukur
Sosok Delfi
Delfi adalah anggota Paskibraka di Gunungkidul, Yogyakarta.
Pelajar SMK N 2 Gedangsari, Gunungkidul ini diduga meninggal karena sakit seusai latihan Paskibraka.
Padahal, ia sudah dua tahun menjadi anggota Paskibraka.
Tahun ini, siswa kelas XI SMA rencananya akan menjadi Paskibraka upacara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul.
Namun, ia dinyatakan meninggal dunia seusai menjalani latihan.
Jenazahnya pun lalu dimakamkan di Padukuhan Bogem, Kalurahan Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah pada Kamis (9/8/2023).
Kapolsek Gedangsari AKP Suryanto mengatakan sebelum meninggal, pada pagi harinya Delfi masih mengikuti latihan seperti biasanya.
"Iya pagi (Rabu 9 Agustus 2023) ikut latihan dan sore hari di rumahnya sakit mendadak dan meninggal dunia," kata Suryanto pada Kamis (10/8/2023).
Selama ini, lanjut Suryanto, sosok Delfi merupakan anggota Paskibraka yang cukup aktif.
Bahkan, ia sudah menjadi anggota Paskibraka Kapanewon Gedangsari selama dua tahun terakhir.
Saat bertugas menjadi anggota Paskibraka tahun 2022 lalu, Delfi sukses menjalankan tugasnya.
Ia pun kembali terpilih menjadi anggota Paskibraka untuk tahun 2023 ini.
Latihan biasanya dilakukan setiap pagi lapangan Hargomulyo dan biasanya berakhir pada pukul 11.00 WIB.
Aulia pun bisa mengikuti latihan dengan baik dan tidak menyampaikan keluhan apapun.
"Tidak ada keluhan, saya juga kaget dan kehilangan," kata Suryanto.
Sementara itu, anggota paskibra yang lainnya tetap latihan mempersiapkan diri untuk memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia, meski tanpa Delfi.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Abdul Muhaimin)