Ramadhan juga mengungkapkan, DE memiliki senjata api (senpi) sebanyak 16 pucuk senjata.
Terdiri dari 11 laras pendek dan lima laras panjang.
"Kemudian, pelaku juga memiliki senjata api rakitan dan pabrik, ada 16 pucuk senjata, 11 laras pendek, dan 5 (lima) laras panjang," ungkapnya.
Saat ini, kata Ramadhan, DE telah diamankan oleh Densus 88.
"Tersangka DE telah diamankan oleh Densus 88 dan Densus 88 masih mendalami, mengembangkan kasus ini," pungkas Ramadhan.
PT KAI akan Tindak Tegas
Vice President Publik Relations PT KAI, Joni Martinus, mengatakan PT KAI menghargai proses hukum yang sedang berjalan.
Pihaknya, kata Joni, juga akan menindak tegas karyawannya jika nantinya terbukti terlibat dalam kasus terorisme.
Baca juga: 4 Fakta Pegawai BUMN Terduga Teroris di Bekasi, Berbaiat ke ISIS 2014 Hingga Bersiap Lancarkan Teror
"Terkait dugaan adanya keterlibatan oknum pegawai kereta api Indonesia dalam praktik terorisme, kereta api Indonesia menghargai proses hukum yang sedang berjalan," ungkap Joni, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa.
"Manajemen kereta api Indonesia akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme," sambungnya.
Joni menuturkan, PT KAI akan berkomiten untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan.
"Kereta api Indonesia berkomitmen untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan dengan terus mengingatkan seluruh jajaran mengenai integeritas dan nasionalisme," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Rifqah)