TRIBUNNEWS.COM - Cek kualitas udara DKI Jakarta hari ini, Minggu 20 Agustus 2023.
Berdasarkan pantauan Tribunnews di laman IQAir pukul 07.49 WIB, US Air Quality Index (AQI US) atau indeks kualitas udara di Ibu Kota tercatat di angka 161.
Dari keterangan indeks AQI langsung, angka tersebut menunjukan kualitas udara di Jakarta hari ini tidak sehat.
Angka AQI US tersebut menempatkan DKI Jakarta di ranking pertama kota yang paling berpolusi di dunia hari ini.
Adapun konsentrasi polutan tertinggi udara DKI Jakarta hari ini dalam PM 2.5 adalah 75 µg/m³.
Konsentrasi tersebut 15 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Baca juga: Jawab Isu Kualitas Udara, PGN Komitmen Wujudkan Bauran Energi Ramah Lingkungan
Kondisi kualitas udara tidak sehat di DKI Jakarta diperkirakan terjadi hingga besok, Senin (21/8/2023).
Berikut cara melindungi masyarakat dari kualitas udara dan polusi buruk di Jakarta hari ini:
1. Selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
2. Menutup jendela dan menghindari udara luar yang kotor
3. Menyalakan penyaring udara
4. Hindari aktivitas di luar ruangan (outdoor).
5. Pantau kualitas udara melalui laman IQAir atau Aplikasi AirVisual.
Baca juga: Menteri LHK Siti Nurbaya Akhirnya Merespons Setelah Dikritik Soal Kualitas Udara Jabodetabek
Cara Cek Indeks Polusi dan Kualitas udara di Website IQAir
1. Akses laman IQAir melalui www.iqair.com.
Atau dapat mengklik pada tautan berikut:
- Indeks Polusi dan Kualitas udara di Indonesia: LInk
2. Daftar kota dengan tingkat Polusi dan Kualitas udara berdasarkan angka AQI diurutkan mulai dari tingkat terburuk terdapat di sebelah kanan halaman.
3. Pada tampilan laman IQAir tersebut juga ditunjukan kualitas udara di seluruh wilyah dengan menunjukan:
- Ukuran kulitas udara, mulai baik, sedang hingga berbahaya.
- Stasiun kualitas udara
- Kebakaran
- kualitas
- angin
Berikut kategori indeks kualitas udara, dari kondisi baik hingga kondisi berbahaya:
1. Skor AQI 0-50, Baik (Hijau)
PM2.5 (μg/m 3 ): 0-12,0
Jika tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan maupun nilai estetika.
Pada tingkat kualitas udara ini dapat menikmati aktivitas luar ruangan seperti biasa.
2. Skor AQI 51-100, Sedang (Kuning)
PM2.5 (μg/m 3 ): 12.1-35,4
Tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia atau hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika.
Hindari ventilasi ruang dalam dengan udara luar, dan tutup jendela untuk menghindari polusi udara luar masuk ke dalam ruangan.
3. Skor AQI 101-150, Tidak sehat untuk kelompok sensitif (Orange)
PM2.5 (g/m 3 ): 35.5-55.5
Kualitas udara yang berpengaruh pada manusia atau hewan dengan kondisi tubuh yang sensitif.
Kelompok sensitif memiliki risiko kesehatan yakni setiap orang berisiko mengalami iritasi mata, kulit, dan tenggorokan serta masalah pernapasan.
Mereka harus menghindari semua aktivitas di luar ruangan.
Serta perlu mempertimbangkan untuk menggunakan masker polusi udara di luar ruangan.
Baca juga: Anak Termasuk Kelompok Rentan Saat Terpapar Polusi Udara, Dokter Ungkap Alasannya
4. Skor AQI 151-200, Tidak sehat (Merah)
PM2.5 (μg/m 3 ): 55.6-150.4
Polusi atau kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif.
Karena ada kemungkinan peningkatan gangguan jantung dan paru-paru serta dampak kesehatan di kalangan masyarakat.
Dianjurkan menghindari dan memakai masker polusi di luar ruangan.
5. Skor AQI Skor 201-300, Sangat tidak sehat (Ungu)
PM2.5 (μg/m 3 ): 150.5-250.4
Ketika kualitas udara sangat tidak sehat, masyarakat akan sangat terpengaruh.
Kelompok sensitif akan mengalami penurunan daya tahan dalam beraktivitas.
Orang-orang ini harus tetap berada di dalam ruangan dan membatasi aktivitas.
Setiap orang harus menghindari olahraga di luar ruangan dan memakai masker polusi di luar ruangan.
Ventilasi tidak dianjurkan dan pembersih udara harus dihidupkan.
6. Skor AQI Skor 301-500 atau lebih tinggi, kategori Berbahaya (Merah Tua)
PM2.5 (μg/m 3 ): 250,5 atau lebih besar
Setiap orang berisiko tinggi mengalami iritasi parah dan efek kesehatan negatif yang dapat memicu penyakit kardiovaskular dan pernapasan.
Hindari olahraga dan tetap di dalam ruangan. Hindari olahraga di luar ruangan dan kenakan masker polusi di luar ruangan
Ventilasi tidak dianjurkan dan pembersih udara harus dihidupkan.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)