TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada tahun 2023, berdasarkan data yang dirilis oleh Worldtop 20 peringkat pendidikan Indonesia berada di urutan ke-67 dari total 209 negara di seluruh dunia.
Urutan Indonesia tersebut berdampingan dengan Albania yang menempati posisi ke-66 serta Serbia di posisi ke-68.
Peringkat tersebut dihasilkan dengan berdasar pada lima tingkat pendidikan di Indonesia, yakni tingkat pendaftaran sekolah anak usia dini sebanyak 68 persen, tingkat penyelesaian Sekolah Dasar (SD) 100 persen, tingkat penyelesaian Sekolah Menengah 91.19 persen, tingkat kelulusan SMA 78 persen dan tingkat kelulusan Perguruan Tinggi 19 persen.
BINUS Business School (BBS) memutuskan untuk membentuk Advisory Board yang beranggotakan para ahli bisnis dari berbagai sektor untuk mengatasi masalah pendidikan di Tanah Air.
"Pembentukan Advisory Board akan membantu meningkatkan kesiapan lulusannya di masa mendatang," ujar Rektor BINUS University Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M.
Hal tersebut diungkapkan oleh Harjanto pada peresmian Advisory Board di BINUS Senayan, JWC Campus, Jakarta.
Supaya mendapatkan acuan demand bisnis yang pasti dan tepat, maka peranan Advisory Board di sini akan sangat penting.
Pasalnya, para Advisory Board beranggotakan jejeran praktisi dan alumni terbaik BBS yang saat ini sudah terjun langsung di industri bisnis.
Harjanto Prabowo secara langsung melantik kedelapan anggota Advisory Board yaitu Aloysius Budi Santoso (Head of HC Operation Astra Head Office, Group Sales Operation PT Astra International Tbk); Samuel A Pangerapan (Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo); Dewi Suyenti Tio (Country Manager Global Reporting Initiative/GRI).
Lalu Eddi Danusaputro (CEO PT BNI Modal Ventura); dr. Ediansyah (Direktur RS Annisa, Tangerang); Indra Utoyo (Direktur Utama Alo Bank, Tbk); Panca R. Sarungu (Vice Chairman Indonesia, Tourism Industry Board); Caroline Herlina (Direktur Procter and Gamble/P&G).
Advisory Board bakal memastikan kurikulum sudah cukup responsif dengan tuntutan industri.
"Evaluasi tersebut bisa dilakukan dengan rutin untuk memastikan informasi teoritis yang diterima mahasiswa dapat berdampak pada praktik di lapangan," katanya.
Baca juga: MK Bolehkan Kampanye di Fasilitas Pendidikan, Muhammadiyah Prihatin
Advisory Board juga bisa berdampak langsung pada kegiatan mahasiswa dengan penyediaan berbagai fasilitas praktik, mulai dari magang, fasilitas pelatihan, workshop, seminar, dan lain-lain.