TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi magnitudo 6,4 mengguncang Laut Banda Maluku hari ini, Selasa, 29 Agustus 2023.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), telah memastikan gempa M 6,4 Laut Banda Maluku tidak berpotensi Tsunami.
Gempa bumi M 6,4 yang mengguncang Laut Banda Maluku pada pukul 11:34 WIB ini dirasakan dalam sekala MMI.
BMKG melalui akun Twitter resmi @InfoBMKG, menjelaskan pusat gempa berada di laut 275 km Barat Daya Seram Bagian Timur dengan kedalaman 209 km.
Titik gempa Laut Banda Maluku berada di titik Koordinat: 5.54 LS-130.04 BT.
"#Gempa Dirasakan Magnitudo: 6.4, Kedalaman: 209 km, 29 Agu 2023 11:34:46 WIB, Koordinat: 5.54 LS-130.04 BT (Pusat gempa berada dilaut 275Km Baratdaya Seram Bagian Timur) #BMKG," tulis keterangan akun Twitter @infobmkg, hari ini.
Baca juga: Analisis BMKG Soal Gempa 7.4 Tanah Bumbu: 11 Wilayah Merasakan Gempa
Masyarakat diminta waspada akan adanya gempa susulan yang mungkin terjadi.
Berikut daftar wilayah yang merasakan gempa terkini dengan magnitudo 6,4 di Laut Banda Maluku, hari ini, Selasa (29/8/2023):
II-III Banda,
II-III Saumlaki,
II Waipirit,
II Tual,
II Masohi,
II Geser,
II Dobo,
II Labuang,
II Sorong
Berdasarkan keterangan gempa dirasakan dari BMKG, simak informasi berdasarkan skala MMI yang dapat dipelajari, dikutip dari bmkg.go.id.
Skala MMI Gempa BMKG
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Baca juga: Gempa Berkekuatan M 7,4 Guncang Tanah Bumbu Kalimantan Selatan
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
Baca juga: Pembangunan LRT Jabodebek Tuntas, Lintasan Rel Disebut Dapat Menahan Getaran Gempa
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)