Kemudian, mereka disuruh untuk tidur di bagasi belakang.
"Saat itu mereka turun dari mobil mencari sasaran lain, dapat tiga orang lagi dari dua toko. Semuanya juga orang Aceh," katanya.
ZF juga menyebut ketiga rekannya disuruh untuk membuka baju bersama dengan dua orang lainnya.
Senada, mereka juga disuruh untuk tidur di bagasi belakang mobil.
“Kami berlima ditidurkan di bagasi berdesak-desakan. Mobil kemudian berjalan pelan-pelan,” kenang ZF.
Diancam Beri Uang Rp 30 Juta, jika Tak Bersedia Dilecuti hingga Disetrum
Kemudian, ZF beserta empat orang lainnya diperintahkan untuk menuju mobil bagian tengah.
Lantas, ZF dan warga lain diancam Praka RM dan komplotannya untuk memberikan uang Rp 30 juta per orang.
Pada saat yang sama, Praka RM justru mengeksekusi ZF dan rekannya dengan melecuti punggung dengan kabel listrik.
Tak hanya itu, ZF mengaku juga disetrum oleh Praka RM.
"Saya duluan yang dipukul, karena saya duluan yang ditangkap. Sakitnya luar biasa, saya berulang kali teriak takbir. Saat saya terlalu berontak, saya disetrum hingga lemas," ungkap ZF.
"Mereka nggak mau dengar kata-kata tidak ada uang, langsung dipukul," imbuhnya.
Setelah menganiaya, permintaan uang yang sebelumnya sejumlah Rp 30 juta dikurangi menjadi Rp 20 juta.
Baca juga: Selain Kakak Ipar, Polisi Tangkap Dua Penadah Hasil Kejahatan Praka RM
ZF menyebut Praka RM memerintahkannya untuk meminta sejumlah uang ke rekannya.