Kemudian pidatonya terhenti sejenak saat ia teringat putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz, yang meninggal dunia akibat musibah di sungai di Swiss, beberapa waktu lalu.
Warga yang menyaksikan Ridwan Kamil terisak kemudian bertepuk tangan menyemangatinya.
"Itu adalah ujian terbesar saya, tapi berkat doa-doa rakyat Jawa Barat, saya bisa melaluinya, dengan tekad kuat, walaupun Eril sudah tidak ada, Jawa Barat menjadi provinsi terbaik di Indonesia," kata Ridwan Kamil, dilansir Tribun Jabar.
Lantas, Kang Emil memberikan pesan kepada para pemuda yang hadir dalam konser tersebut, "jika benci pada kebodohan, benci pada korupsi, dan benci pada ketidakdilan, maka generasi muda harus turun tangan".
"Dulu saya adalah warga yang marah dengan ketidakadilan, dengan kotoran. Saya nyalakan lilin dari sebuah kota yang namanya Bandung, bersinar terus menyalakan sebuah cahaya. Saya ingatkan lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan," katanya.
Rencana setelah Tak Menjabat Gubernur
Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengatakan, ia akan kembali ke rumah menjadi pria yang biasa dan menjadi napak rumah tangga, mengurusi sehari-hari.
"Mari kita bersama-sama kita jaga nyala lilin-lilin kita semua, tentunya memerlukan cahaya itu untuk menuju Indonesia yang lebih baik," ucapnya.
Kang Emil memohon doanya karena setelah menjadi gubernur, ia pun belum tahu akan ke mana, menjadi apa.
Baca juga: Ridwan Kamil Urus Putrinya yang Hendak Kuliah di Luar Negeri Sambil Memonitor Urusan Politik
Pamit ke Pegawati Pemprov Jabar
Pada kesempatan berbeda, Ridwan Kamil juga berpamitan dengan pegawai di lingkungan Pemprov Jabar.
Ridwan Kamil menyampaikan, dirinya tak lagi menjabat sebagai gubernur per 5 September 2023.
Lantas, ia menyebut, dirinya akan menjadi warga biasa.
"Pagi ini pukul 08.35, kami mohon pamit. Sampai jumpa di lain waktu, di lain takdir. Hatur nuhun," kata Ridwan Kamil bersama Uu, Atalia, dan Lina yang berdiri di tengah para ASN yang duduk santai di halaman Gedung Sate, Selasa (5/9/2023).