Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan pembangunan ibukota nusantara (IKN) tak lepas dari riset untuk berbagai aspek.
Termasuk pemilihan lokasi yang berada di tengah hutan Kalimantan dikhawatirkan merusak hutan.
Karena itu, Tri Handoko memastikan riset demi riset yang melibatkan BRIN telah dilakukan sejak 2020.
"Kami banyak dilibatkan. Jadi bagaimana untuk mempersiapkan, bagaimana untuk memitigasi semua aspek. Mulai dari aspek sosial budaya kan di sana ada masyarakat juga kan kemudian aspek lingkungan, aspek teknis dan sebagainya," kata dia saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Baca juga: Finsensius Mendrofa Ditunjuk sebagai Tim PokJa Kadin Indonesia Pemindahan Ibu Kota Negara
Ia menuturkan dari aspek sosial misalnya pihaknya mengkaji pohon mana saja yang tidak boleh ditebang karena menjaga kearifan lokal.
"Kami ada tim arkeolog, kami itu sudah melakukan kajian itu 2020 ya 2 tahun khusus untuk kajian arkeologi sehingga kita bisa tahu mana pohon yang tidak boleh ditebang karena itu bagian dari kearifan lokal ya kan sehingga lebih baik itu dihindari," tutur dia.
Selain itu, pembangunan IKN harus tetap menjaga biodiversitas yang ada di hutan-hutan.
Jika terpaksa harus ditebang maka harus diselamatkan terlebih dahulu.
"Kita taruh di Kebun Raya misalnya gitu sehingga kita tidak berpotensi kehilangan sumber daya genetik lokal kita misalnya itu hal-hal seperti itu," jelas Tri Handoko.