Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki dua milestone penting untuk lima tahun ke depan yang akan menjadi acuan pembangunan.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menyebutkan milestone dapat menjadi penanda progres signifikan IKN. Dua milestone yang menjadi target utama pembangunan IKN jatuh pada 2025 dan 2028.
"Saya kira memang kita punya dua milestone yang sangat penting, yaitu di 2025 dan 2028," kata Basuki dikutip dari keterangan tertulis pada Selasa (31/12/2024).
Pada 2025, apabila Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) sudah memberi arahan pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN, Basuki menyebut pihak otorita sudah siap menyambut mereka.
Baca juga: Awal 2025 Presiden Prabowo Bakal Groundbreaking ke-9 Proyek Swasta di IKN, Ini Daftarnya
Otorita IKN disebut telah siap dengan hunian, kantor, dan fasilitas pendukung lainnya seperti air, listrik, serta pertokoan bagi ASN yang pindah ke IKN.
Lalu, pada 2028, pembangunan infrastruktur untuk sektor legislatif dan yudikatif akan diselesaikan, termasuk kantor dan hunian para pejabatnya.
Guna mempercepat pembangunan IKN sebagai pusat pemerintahan baru, Basuki menyebut langkah strategis perlu dilakukan, terutama dalam perencanaan pembangunan infrastruktur yang matang serta peningkatan investasi.
Ia mengatakan, peletakan batu pertama atau groundbreaking akan segera dilakukan lagi di IKN.
Ada sekitar empat hingga lima proyek groundbreaking yang melibatkan pembangunan sekolah, restoran, dan kantor.
"Kami sudah hampir siap untuk menandatangani laporan kepada Presiden. Menteri Pekerjaan Umum juga akan segera melaporkan untuk peresmian, sementara saya akan menyampaikan laporan untuk groundbreaking," ujar Basuki.
Sebelumnya, Basuki mengatakan, waktu pelaksanaan groundbreaking ke-9 akan menunggu jadwal dari Presiden Prabowo.
Namun, Basuki menyebut secara keseluruhan proyek yang akan digroundbreaking sudah bisa dilaksanakan.
"Kalau kami sudah siap untuk Januari, tapi nanti tergantung jadwal Presiden (Prabowo Subianto). Tadi pada saat salaman dengan Bapak Presiden, beliau bilangnya, ‘kapan-kapan kita ngomong’,” kata Basuki dikutip dari Kompas.com, Selasa (30/12/2024).