TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengaku siap jika jabatannya diperpanjang.
Hal itu disampaikannya merespons pertanyaan dirinya yang akan segera memasuki masa pensiun pada November 2023.
Sementara, isu perpanjangan jabatan Panglima TNI mengemuka seiring penyelenggaraan Pemilu pada 14 Februari 2024.
"Tentara kalau diperintahkan selalu siap, saya kira semuanya tau lah tentara diperintahkan apapun ya harus siap, bukan siap atau tidak, harus siap," kata Yudo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Namun Yudo menegaskan bahwa hal itu merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ya kan hak prerogatif presiden, yang jelas saya kan pensiun 26 November sesuai umur saya. Kalau diperpanjang atau tidak ya tentunya sesuai undang-undang maupun prerogatif pak presiden," ujar Yudo.
Yudo menambahkan, TNI sudah ada regulasi soal pengisian posisi Panglima TNI.
Yudo pun menjamin siapa pun pejabat yang ditunjuk tak akan kesulitan meneruskan kepemimpinan di TNI.
Baca juga: Panglima TNI Laksamana Yudo: Komisi I DPR Sepakat Gaji TNI/Polri Naik 8 Persen
"Kan kalau TNI kan ada regulasi, ada Kepala Staf Angkatan, ada Panglima TNI, ada Kepala Staf Angkatan, ada bintang 3, bintang 2, bintang 1, kan semuanya nggak ada kesulitan untuk meneruskan organisasi TNI ke depan karena sudah ada rambu-rambunya, UU-nya, Perpang, Kep Pang, semuanya sudah diatur," tandasnya.