"Jadi kalau misalnya memang mengambil Airlangga, tentunya Golkar harus realistis, masih ada kader yang bisa direpresentasikan ini."
"Semua harus pakai rasional, ga pakai hati, ga baper," sambung Mekeng.
Mekeng meminta partai Golkar tidak hanya menjadi penonton dalam kontestasi Pilpres 2024 kali ini.
Yakni, kadernya harus bisa menjadi bacapres maupun bacawapres dalam kontestasi lima tahunan tersebut.
"Saya yang penting Golkar masuk di dalam kontestasi ini, jangan jadi penonton mulu," ucapnya.
Sebagai informasi, Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo menjadi capres masih belum menunjuk perihal sosok cawapres yang diusungnya di Pilpres 2024.
Namun, ada sejumlah nama yang telah diajukan oleh internal koalisi. Yakni, PAN mengajukan Menteri BUMN Erick Thohir,
Golkar mengajukan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan PBB mengajukan Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra.(Tribunnews.com/Igman Ibrahim)