TRIBUNNEWS.COM - Pelaku yang menyebabkan kebakaran Gunung Bromo, Jawa Timur, Hendra Purnama (38) mengklaim sudah berusaha memadamkan api yang berasal dari flare, properti foto preweddingnya.
Ia mengaku telah menyiramkan air mineral kemasan botolnya untuk memadamkan api.
Namun, api tidak bisa padam dan justru melebar kemana-mana.
Warga Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya itu mengaku tak sengaja perbuatannya ini menimbulkan efek yang luar biasa di Gunung Bromo.
Peristiwa ini pun tidak hanya menciderai perasaan warga Tengger yang bermukim di area itu, namun juga masyarakat luas.
Baca juga: Pengacara WO Tersangka Kebakaran Gunung Bromo Bakal Polisikan Petugas TNBTS, ini Alasannya
Hendra menyebut kebakaran di Bukit Teletubbies itu menjadi pelajaran berharga baginya, ia pun meminta maaf ke publik.
"Kejadian ini tak sengaja. Saat kejadian, kami juga sudah berusaha memadamkan dengan air mineral botol. Dengan segala keterbatasan kami dan kondisi saat itu angin sangat kencang ditambah rumput kering, kami tak dapat memadamkan."
"Kami memohon maaf kepada masyarakat Tengger, tokoh adat Tengger, presiden, wakil presiden, menteri, Pemprov Jatim, Pemkab Probolinggo dan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia," kata Hendra di Balai Desa Ngadisari, Jumat (15/9/2023) dikutip dari Kompas Tv.
Mengutip Surya.co.id., diketahui para pelaku penyebab kebakaran Bukit Teletubbies blok Padang Savana telah menjalani pemeriksaan lanjutan di Polres Probolinggo.
Mereka yakni pengantin pria Hendra Purnama (38); pengantin wanita Pratiwi Mandala Putri (26) asal Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang.
Lalu kru foto prewedding, Marsal Gunawan Ganda (38); Evan Tanazal ET (27) dan juru rias Anggina Valencia (34).
Dalam kasus kebakaran Bukit Teletubbies, Polres Probolinggo telah menetapkan Andrie Wibowo Eka Wardhana (41) sebagai tersangka.
Baca juga: Calon Pengantin Datang ke Balai Desa Ngadisari, Minta Maaf Atas Kebakaran di Bromo
Salahkan Petugas
Tidak terima, pihak Wedding Organizer yang menyebabkan kebakaran di bukit Teletubbies Bromo bakal mempolisikan petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Langkah hukum ini dibenarkan oleh Mustadji, kuasa hukum tersangka manajer wedding organizer (WO) dan lima saksi kebakaran taman nasional itu.
Mustadji yang ditunjuk oleh tersangka untuk menjadi kuasa hukumnya berencana melaporkan petugas TNBTS pada Senin (18/9/2023) mendatang.
“Saya juga akan memberikan pembelaan kepada tersangka, kalau itu harus dilanjut di peradilan."
"Saya juga akan melaporkan balik petugas TNBTS karena tidak memberikan pelayanan maksimal kepada konsumen, yaitu wisatawan,” ujar Mustadji, Jumat (15/9/2023) saat dikonfirmasi Kompas.com.
Dijelaskan Mustadji, petugas terkesan melakukan pembiaran dan hanya mengambil uang karcis saja.
Baca juga: Ditanya soal Calon Pengantin Tak jadi Tersangka Kebakaran di Bromo, Ini Jawaban Kapolres Probolinggo
Selain itu, petugas taman nasional Bromo itu tidak pernah mengontrol dan mengecek bawaan wisatawan.
Seharusnya, sebelum kejadian ada pemeriksaan.
Bahkan, kata Mustadji, semua wisatawan tidak pernah diberi pengamanan yang maksimal, seperti pemeriksaan barang bawaan.
“Ini merupakan masukan dari kepala desa dan termasuk romo dukun mengatakan begitu."
"Klien kami sudah mulai berupaya memadamkan saat itu menggunakan semua air persediaan yang ada di mobil, jadi sudah dilakukan upaya pemadaman. Api sulit dipadamkan karena banyak rumput yang kering,” ujar Mustadji.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Theresia Felisiani)(Surya.co.id/Danendra Kusumawardana)