News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Respons Singkat Ganjar saat Ditanya Mahasiswa UI Apakah Petugas Partai atau Petugas Rakyat

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bacapres Ganjar Pranowo dan mahasiswa UI bernama Naufal saat sesi tanya jawab dalam acara bertajuk 'Kuliah Kebangsaan FISIP UI 2023' yang digelar di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro UI, Depok pada Senin (19/9/2023). Begini respons singkat Ganjar saat ditanya mahasiswa UI apakah dirinya tetap menjadi petugas partai atau petugas rakyat ketika terpilih jadi presiden.

TRIBUNNEWS.COM - Bacapres Ganjar Pranowo menjadi pembicara dalam acara bertajuk 'Kuliah Kebangsaan FISIP UI 2023' di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro UI, Depok pada Senin (19/9/2023).

Saat sesi tanya jawab, ada salah satu mahasiswa dari FISIP UI bernama Naufal bertanya kepada Ganjar apakah dirinya petugas partai atau petugas rakyat.

Pertanyaan ini dilatarbelakangi atas pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menyebut bahwa Ganjar adalah petugas partai saat dideklarasikan sebagai bacapres pada 21 April 2023 lalu.

"Pada tanggal 21 April 2023, bapak dicapreskan oleh Megawati Soekarnoputri. Saya menggarisbawahi kata-kata Bu Megawati yang menyatakan bahwa 'sebagai kader dan petugas partai," tuturnya dikutip dari YouTube FISIP UI.

Selanjutnya, Naufal mengaku kecewa dengan pernyataan Megawati tersebut.

Sehingga, dirinya bertanya kepada Ganjar ketika terpilih menjadi presiden dalam Pilpres 2024, apakah akan tetap memakai jargon 'Tuanku adalah Rakyat, Gubernur hanya Mandat'.

Baca juga: Canda Ganjar Pranowo ke Mahasiswa UI: Dosen-dosennya Nyebelin dan Nilai Pelit

Bahkan, Naufal juga bertanya apakah Ganjar akan menjadi 'boneka' Megawati meski terpilih menjadi presiden.

"Pertanyaan saya jika bapak terpilih menjadi presiden ke-8, apakah bapak tetap dengan prinsip 'Tuanku ya Rakyat, Gubernur hanya Mandat' dan tidak menjadi boneka Megawati?" tanya Naufal.

Pertanyaan ini pun disambut riuh sorakan dan tepuk tangan dari peserta yang hadir.

Kemudian, Ganjar bertanya balik ke Naufal, apakah dirinya mengikuti rekam jejaknya selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode.

Naufal pun mengiyakan pertanyaan Ganjar tersebut.

"Naufal, kamu mengikuti saya selama 10 tahun menjadi gubernur?" tanya Naufal.

"Mengikuti," jawab Naufal singkat.

Lalu, Ganjar pun berdiri dan bertanya kepada Naufal kembali terkait seperti apa kepemimpinan dirinya saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

"Oke, saya petugas siapa? Finish!" tanya Ganjar kepada Naufal.

Namun, Naufal justru tidak merespons pertanyaan Ganjar tersebut.

Lalu Ganjar pun justru melanjutkan untuk menjawab pertanyaan dari mahasiswa lain.

Megawati Sebut Ganjar Petugas Partai Sebanyak 2 Kali seusai Dideklarasikan jadi Bacapres

Bakal Calon Presiden PDI-P Ganjar Pranowo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat menggelar pertemuan kerja sama politik dengan PPP di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Jakarta, Minggu (30/4/2023). (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Berdasarkan catatan Tribunnews.com, Megawati mengatakan Ganjar sebagai petugas partai sebanyak dua kali dalam tahun 2023 ini.

Momen pertama terjadi ketika Megawati mendeklarasikan Ganjar sebagai bacapres di Istana Batu Tulis, Bogor pada 21 April 2023.

"Menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari PDIP," ujar Megawati kala itu.

Baca juga: Berkaca Bentrok Rempang, Ganjar Usul Libatkan Karyawan Antropolog-Psikolog hingga Tokoh Masyarakat

Kemudian, pernyataan Megawati tersebut kembali terulang seusai pertemuan dengan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada 2 Juni 2023.

Pada saat itu, Megawati secara terbuka meminta Ganjar agar mengakui sebagai petugas partai.

"Jadi kalau pilih Pak Ganjar itu bukan (kepentingan partai). Meskipun saya bilang 'awas kalau kamu nggak ngomong ya, kamu kader partai, petugas partai'," jelasnya.

Megawati pun mengaku senang Ganjar patuh untuk mengakui penunjukkannya sebagai capres hanya sebagai petugas partai.

"Sadar juga untung beliau nurut. Jadi ya begitu jadi harus makna itu terus dikumpulkan, ini bukan saja kepentingan partai atau perorangan, ini adalah kemaslahatan bagi Indonesia seperti apa ini," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Pilpres 2024

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini