TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Guru di tujuh kota mengikuti bimbingan teknis (bimtek) digitalisasi pendidikan demi meningkatkan daya saing di level internasional.
Bimtek dilaksanakan di tujuh kota yakni Medan, Pontianak, Batam, Yogyakarta, Makassar, Sorong, dan Lombok.
Bimtek tersebut digelar Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) menggandeng Balai Layanan Platform Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (BLPT Kemendikbud Ristek).
“Guru harus memahami teknologi digital saat ini sehingga mampu meningkatkan daya saingnya di level internasional. Dengan pelaksanaan Bimtek di tujuh kota maka agar para guru agar lebih mampu mengoptimalkan platform pendidikan yang dimiliki oleh Kemendikbud Ristek,” ujar Latifah Hanum, Kepala Divisi Layanan TI untuk Pemerintah, BAKTI Kominfo dalam keterangan tertulis, Rabu (20/9/2023).
Diketahui Bimtek tersebut bertajuk Peningkatan Kompetensi Guru Bidang Teknologi Komunikasi Informasi (TIK) di Sekolah Penerima Bantuan Akses Internet BAKTI Level basic dan intermediate.
Pesatnya kemajuan teknologi era 4.0 yang menembus semua lini aktivitas di seluruh negara, termasuk sektor pendidikan nasional menjadi awal latar belakang dilaksanakannya safari bimtek di tujuh kota di Indonesia ini.
Diperlukan kerja sama dan sinergi berbagai unsur sebagai upaya membangun ekosistem pendidikan digital.
Bimtek di tujuh kota yang digelar BAKTI Kominfo bersama BLPT Kemendikbud Ristek ini merupakan pengembangan dan peningkatan layanan pendidikan dari infrastruktur hingga dukungan non-fisik seperti kebijakan dan program pembangunan sumber daya manusia (SDM) pendidikan berkompeten
Latifah Hanum menjelaskan bimtek merupakan perwujudan pengembangan digitalisasi pada layanan sektor pendidikan.
Kegiatan diinisiasi bersama dengan Kemendikbud Ristek untuk tujuan meningkatkan kompetensi dan mutu para guru dalam bekerja.
“Besarnya peran guru dalam inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi digital ke para siswanya akan menjadi satu langkah kemajuan untuk satu generasi bangsa Indonesia selanjutnya,” ucap Latifah Hanum.
Latifah mengungkapkan dukungan pembekalan peningkatan kapasitas bagi tenaga pendidik dalam mengoptimalkan teknologi digital untuk pembelajaran bukan hanya berhenti pada tahapan ini saja.
Nantinya juga berlanjut dengan tahapan intermediate, imbuh Latifah, untuk membimbing para guru lebih dalam lagi mampu memanfaatkan platform pendidikan yang ada dan membuat konten kreatif sehingga mengakselerasi murid menuju era digitalisasi.
Sementara itu, Agus Ali Sriwartono, S.IP., Pranata Komputer Ahli Muda dan Ketua Pokja Pelayanan Pemanfaatan BLPT menuturkan kehadiran internet dalam proses pendidikan menjadi salah satu kebutuhan mendasar saat ini bagi peserta didik, khususnya dalam hal meningkatkan bahan pembelajaran.