Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden KH Maruf Amin mengungkapkan sumber panas bumi mayoritas berada di kawasan hutan.
Dirinya meminta agar pemanfaatan panas bumi tidak berdampak kepada perusakan lingkungan.
Baca juga: Mengenal Energi Panas Bumi untuk Dukung Green Energy, serta Kelebihan dan Kekurangan
"Pengelolaan yang tidak memperhatikan daya dukung ekosistem berpotensi menimbulkan kerusakan hutan dan mengancam kehidupan satwa," ujar Ma’ruf Amin.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ma'ruf saat membuka acara The 9th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2023 di Assembly Hall Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (20/09/2023).
Menurut Ma'ruf, pelestarian kawasan hutan harus dilakukan secara berkelanjutan, meski berada di titik sumber panas bumi.
"Untuk itu, upaya pelestarian kawasan hutan di area sumber panas bumi perlu dilakukan secara berkelanjutan," kata Ma'ruf.
Khusus terkait panas bumi, Ma'ruf menekankan bahwa Indonesia memiliki target capaian yang besar.
"Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan panas bumi melalui berbagai skema bisnis yang lebih menjanjikan dan pengembangan inovasi teknologi yang terjangkau," tutur Ma'ruf.
Baca juga: Akselerasi Transisi Energi, PLN Buka Kolaborasi Pengembangan 9 Wilayah Kerja Panas Bumi
"Dengan dukungan ini, diharapkan pada tahun 2060, kapasitas pembangkit panas bumi di Indonesia akan mencapai 22 Gigawatt," tambah Ma'ruf.
IIGCE merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) serta didukung Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).