News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Respons Budiman Sudjatmiko soal Hasto Bakal Dilaporkan Buntut Isu Prabowo Tampar-Cekik Wamentan

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko saat melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di gedung Tribun Network, Jakarta, Selasa (15/8/2023). Pada wawancara tersebut Budiman Sudjatmiko menjelaskan alasan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan perkembangan politik jelang Pemilu 2024. Budiman menilai pelaporan terhadap Hasto tidak perlu dilakukan buntut pernyataannya menanggapi isu Prabowo menampar dan mencekik Wamentan. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM - Mantan politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko merespons terkait pelaporan terhadap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto oleh relawan Prabowo 08 buntut komentarnya menanggapi isu Menteri Pertahanan (Mentan), Prabowo Subianto menampar dan mencekik Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi.

Budiman mengatakan pernyataan Hasto tersebut dibantah saja oleh pihak relawan Prabowo 08.

Menurutnya, pelaporan semacam itu tidak perlu dilakukan.

Budiman mengatakan isu semacam itu tidak perlu diperdebatkan dan lebih baik berfokus pada visi-misi capes yang akan berkontestasi di Pilpres 2024.

"Saya pikir silahkan didebat saja, dibantah saja. Pasti di dalam kampanye atau menjelang kampanye akan banyak pro-kontra."

"Nanti kalau setiap perbedaan dilaporkan kemudian orang akan membaca banyak berita lapor-melapor," katanya pada Rabu (20/9/2023) dikutip dari YouTube Kompas.com.

Baca juga: Relawan Bakal Laporkan soal Dugaan Hoaks Prabowo Tampar dan Cekik Wamen ke Bareskrim Polri

Budiman pun mencontohkan ketika mengecam pernyataan pengamat politik, Rocky Gerung yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan kata-kata kasar.

Meski dirinya tidak setuju dengan pernyataan Rocky Gerung, Budiman juga tidak pernah mendukung untuk yang bersangkutan dilaporkan ke kepolisian.

"Saya juga tidak setuju waktu saya mengecam Rocky ketika berbicara b**** t****, ya tentang Pak Jokowi, saya juga tidak mendukung pelaporan," katanya.

Budiman pun meyakini bahwa Prabowo juga tidak mendukung atas pelaporan terhadap Hasto.

"Saya kira Pak Prabowo tidak ingin seperti itu," tuturnya.

Sebagai informasi, Ketua Umum Relawan 08, Immanuel Ebenezer atau yang akrab disapa Noel berencana untuk melaporkan Hasto ke Bareskrim Polri pekan depan.

Noel mengatakan pelaporan ini buntut pernyataan Hasto yang menyebut 'tidak ada asap kalau tidak ada api' terkait isu Prabowo mencekik dan menampar Wamentan.

Noel menilai pernyataan Hasto itu justru melegitimasi isu tersebut padahal sudah dibantah oleh berbagai pihak.

Baca juga: Relawan Prabowo Mania 08 Minta Ganjar Minta Maaf Buntut Pendukungnya Sebar Hoaks Cekik-Tampar Wamen

Bahkan, isu tersebut juga telah dibantah oleh Presiden Joko Widodo dan Prabowo.

"Kawan-kawan tim hukum kita akan melakukan upaya hukum juga terhadap Hasto. Selasa atau Senin itu Hasto (dilaporkan, Red)," kata Noel, Rabu (20/9/2023).

"Pernyataan Hasto itu seakan akan melegitimasi kebohongan yang dilakukan oleh Alifurahman dengan (Hasto bilang) kalau tidak ada asap, tidak mungkin ada api. Artinya apa yang disampaikan melegitimasi apa yang dilakukan oleh Alifurahman ini, itu sendiri," sambungnya.

Noel pun menegaskan pernyataan Hasto bakal membahayakan karena melegitimasi kebohongan.

"Itu kan bahaya. Dia (Hasto) melegitimasi berita bohong itu," jelasnya.

Pernyataan Hasto

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto. (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Sebelumnya, Hasto pun turut mengomentari terkait isu Prabowo menampar dan mencekik Qolbi dalam sebuah rapat kabinet.

Ia menilai karakter seseorang tidak dapat diubah dengan mudah di depan kamera.

"Tidak ada asap tanpa api. Tidak ada asap tanpa api. Berbicara karakter seseorang itu kan tidak begitu mudah diubah di depan kamera," kata Hasto pada Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Prabowo Bantah Isu Tampar dan Cekik Wamen: Nanti Diproses, Dipelajari

Dia pun menekankan pentingnya melihat rekam jejak dalam menentukan pilihan di Pilpres 2024.

"Yang penting adalah bagaimana kita di dalam memilih pemimpin nasional harus melihat betul rekam jejak, karakter, agenda strategis, kemudian kita perkuat narasi membangun bangsa," ujar Hasto.

"Tetapi ketika ada berbagai berita-berita ya, itu sekali lagi tidak bisa kalau dari perumpamaan tidak ada asap kalau tanpa api," katanya menambahkan.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Igman Ibrahim/Fersianus Waku)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini