News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tanggapi Relawan Prabowo Mania 08 Minta Ganjar Minta Maaf, Gus Romli Ingatkan Kasus Ratna Sarumpaet

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Muhammad Guntur Romli. Gus Romli mempertanyakan alasan Ganjar harus meminta maaf terkait isu Prabowo menampar dan mencekik wamen.

TRIBUNNEWS.COM - Politisi PDIP sekaligus Ketua Ganjarian Spartan, Muhammad Guntur Romli menanggapi keinginan Ketua Relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer atau Noel agar bacapres PDIP, Ganjar Pranowo meminta maaf buntut pendukungnya menyebar berita bohong atau hoaks terkait Prabowo.

Adapun penyebaran berita bohong yang dimaksud terkait Prabowo yang diisukan mencekik dan menampat wakil menteri (wamen) dalam sebuah rapat terbatas (ratas) kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pria yang karib disapa Gus Romli justru mempertanyakan keinginan Noel tersebut agar Ganjar meminta maaf.

Menurutnya, Ganjar tidak pernah menyinggung atau mengomentari isu tersebut.

"Ganjar tidak pernah menyinggung apalagi bicara soal rumor tersebut, mengapa dia harus minta maaf?"

"Seseorang tidak bisa ditimpakan kesalahan orang selama dia tidak ikutan dalam kesalahan itu," katanya saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (21/9/2023).

Gus Romli pun mengingatkan kasus hoaks Ratna Sarumpaet dulu yang disebut mengalami penganiayaan pada tahun 2018.

Baca juga: Respons Budiman Sudjatmiko soal Hasto Bakal Dilaporkan Buntut Isu Prabowo Tampar-Cekik Wamentan

Pada saat itu, Prabowo pun turut mengomentari kasus hoaks tersebut dan berujung meminta maaf lantaran telah mengamini bahwa Ratna Sarumpaet telah dianiaya.

Kemudian, Ratna pun meminta maaf dan berujung ditetapkan menjadi tersangka oleh Polda Metro Jaya.

Setelah itu, Ratna divonis dua tahun penjara oleh hakim Pengadilan Negeri (PN) Jaksel lantaran terbukti menyiarkan berita bohong dan sengaja membuat keonaran.

"Berbeda dengan kasus Ratna Sarumpaet yang membuat hoaks dulu, Prabowo ikut menyebarkan. Harusnya saat Ratna Sarumpaet divonis salah, Prabowo juga ikut terlibat karena dia ikut menyebarkan," ujarnya.

Ketua Umum Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer atau Noel di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023). (Tribunnews.com/ Igman Ibrahim)

Sebelumnya, Noel meminta Ganjar untuk minta maaf lantaran pendukungnya menyebarkan hoaks terkait isu Prabowo menampar dan mencekik wamen.

"Jadi kita minta Ganjar Prabowo meminta maaf terhadap rakyat Indonesia dan minta maaf kepada Pak Prabowo dan minta maaf kepada saya dan kita sebagai pendukung Pak Prabowo. Itu sikap tegas kita," kata Noel di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023).

Adapun pendukung Ganjar yang menyebarkan narasi seolah Prabowo menampar dan mencekik Wamen adalah Alifurrahman.

Baca juga: Relawan Bakal Laporkan soal Dugaan Hoaks Prabowo Tampar dan Cekik Wamen ke Bareskrim Polri

Dia menyebarkan hal tersebut dalam tayangan di SEWORD TV pada 17 September 2023.

Dalam tayangan itu, muncul narasi adanya kekerasan berupa pecekikan dan penamparan dalam rapat kabinet yang dilakukan oleh seorang menteri yang saat ini sebagai capres kepada wakil menteri.

Noel menyampaikan bahwa pihaknya memiliki alasan kuat karena meminta Ganjar turut ikut minta maaf karena kasus tersebut.

Sebab berdasarkan penulusurannya, Alifurrahman memang merupakan pendukung Ganjar.

"Ada kok berita beritanya dia. Afiliasi partainya kita sudah tahu ke mana, pernyatan pernyataan dukung Ganjar juga kita tahu ke mana. Videonya banyak kok, nggak susah. Jadi saya tidak menuduh tanpa data, gitu," jelasnya.

Selain itu, Prabowo Mania 08 juga berencana untuk menempuh jalur hukum atas penyebaran hoaks kepada Prabowo.

Ia meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindak secara tegas segala pelaku penyebar kebencian dan kebohongan.

Baca juga: Relawan Prabowo Mania 08 Minta Ganjar Minta Maaf Buntut Pendukungnya Sebar Hoaks Cekik-Tampar Wamen

Tak hanya itu, Ia juga meminta Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menurunkan video-video hoaks terkait tampar dan cekik wamen yang dialamatkan kepada Prabowo.

Menurutnya, penyebaran hoaks tersebut berbahaya terhadap demokrasi.

"Jadi ini bahaya, bahaya buat demokrasi bahaya juga buat NKRI. Jadi ketahuan nih siapa-siapa yang selama ini teriak-teriak NKRI, Pancasila, ternyata cuma slogan," tandas Noel.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Igman Ibrahim)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini