TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri semestinya berani menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal putra bungsunya Kaesang Pangarep yang bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pasalnya terdapat aturan PDIP bahwa satu keluarga harus berada di satu partai.
"Megawati seharusnya berani menyinggung masalah ini, karena hal ini terkait dengan aturan yang berlaku di PDIP," kata Direktur Data Politik Indonesia, Catur Nugroho kepada wartawan, Sabtu (30/9/2023).
Menurutnya, Megawati harus mengambil sikap tegas untuk menunjukkan marwah PDIP sebagai partai terbesar saat ini.
"Dan juga untuk menunjukkan marwah PDIP beserta Ketua Umumnya di hadapan masyarakat sebagai partai terbesar saat ini," ucapnya.
Catur menilai, masuknya Kaesang ke PSI, bahkan duduk menjadi ketua umum merupakan strategi Jokowi untuk membentuk koalisi gemuk yang menggabungkan partai-partai pendukung Prabowo Subianto dan PDIP sebagai pengusung utama Ganjar Pranowo.
Menurutnya, koalisi besar ini diharapkan Jokowi dapat mengusung pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Ganjar atau sebaliknya.
"Hal ini terkait dengan strategi Jokowi agar Pilpres dapat berlangsung satu kali putaran dengan kemenangan di tangan pasangan Prabowo-Ganjar ini," kata Catur.
Namun, menurutnya, hal ini tidak mudah terwujud karena kuatnya pengaruh Megawati sebagai Ketum PDIP yang ingin mengulang kesuksesan di Pemilu 2014 dan 2019.
"Sehingga Jokowi melakukan strategi 'pecah batu' dengan menempatkan Kaesang di PSI," ucap Catur.