Retno mengatakan, NPT adalah ‘soko guru’ atau rujukan utama negara-negara dalam upaya global pelucutan senjata nuklir, nonproliferasi, dan penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai.
Menurutnya, diperlukan kemauan politik yang kuat untuk menjaga integritas dan mengimplementasikan traktat ini secara efektif.
“ASEAN menyerukan negara-negara pemilik senjata nuklir untuk memenuhi komitmen dan kewajiban mereka sebagaimana dimandatkan oleh NPT,” ujarnya.
Dalam pertemuan ini, Menlu juga menyampaikan posisi ASEAN yang menolak keras uji coba nuklir, sebagaimana tertuang dalam Traktat Pelarangan Uji Coba Senjata Nuklir (CTBT).
ASEAN menyerukan agar negara-negara dapat mematuhi traktat tersebut, serta mendorong negara-negara yang belum menandatangani dan meratifikasi traktat ini untuk segera melakukannya.
Baca juga: Waspadai Radiasi Limbah Nuklir, Rusia Ancang-ancang Larang Impor Makanan Laut Jepang
Menutup Pernyataan Bersama ASEAN ini, Menlu RI menyampaikan pentingnya implementasi Traktat Pelarangan Senjata Nuklir (TPNW) secara menyeluruh.
“ASEAN terus berkomitmen untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang bebas dari senjata nuklir dan dari senjata pemusnah massal lainnya”, tegas Menlu.