News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Momen Hangat Megawati dan Mahathir Mohamad Berbincang Selama Satu Jam, Apa Yang Dibahas?

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat berbincang santai dengan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa (3/10/2023). / Dok. PDIP

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut ada perasaan tertentu saat melihat hujan turun. 

Hal ini diucapkannya saat berbincang santai dengan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa (3/10/2023).

Dalam pertemuan itu, turut hadir antara lain putra Megawati, M. Rizki Pratama dan putrinya yang juga Ketua DPR Puan Maharani.

"Di Indonesia sudah berapa bulan tidak hujan. Makanya kemarin rasanya aneh melihat hujan turun," ucap Megawati sambil tertawa.

Selama dua malam di Kuala Lumpur, Megawati memang melihat hujan turun.

Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat berbincang santai dengan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa (3/10/2023). / Dok. PDIP (dok PDIP)

Mahathir pun tertawa dan menyebut biasanya di Kuala Lumpur pagi cerah tapi menjelang petang hujan.

Mahathir menyebutkan baru pulang dari Medan dan menurutnya kota itu lebih besar dari Kuala Lumpur khususnya jumlah penduduknya.

"Medan lebih besar dari Kuala Lumpur," ucapnya.

Mahahir mengatakan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) projek besar dan dalam waktu yang panjang. 

"Dulu Kuala Lumpur sesak. Kita pindahkan pusat pemerintahan ke Putrajaya. Tak jauh hanya 25 KM. Beda dengan IKN," kata Mahathir. 

Ditambahkannya, Putrajaya tidaklah luas dan Tidak sampai 50 km per segi.

Mereka juga membahas soal perbedaan zona waktu dimana di Indonesia sampai tiga zona waktu. Serta Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari puluhan ribu pulau.

Baca juga: Bangga Megawati Terima Gelar Doktor Honoris Causa ke-10, Puan Berusaha Ikuti Teladan Sang Ibu

Sementara Puan menyinggung soal perkembangan transportasi di Indonesia termasuk soal kereta cepat Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya.

Pertemuan hampir satu jam dan sebelum berpisah, Mahathir menyerahkan sebuah buku karyanya berjudul Capturing Hope, The Struggle Continues for a New Malaysia.

Sebelum menyerahkan buku itu, Mahathir terlebih dahulu menandatanganinya dengan tulisan, "kpd: Ibu Megawati."

Mahathir mengajak rombongan untuk berpose bersama dengan diapit bendera Indonesia dan Malaysia sebelum mengantar Megawati dan rombongan yang melanjutkan perjalanan untuk bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini