Apalagi, kata dia, masa jabatan Presiden Jokowi telah memasuki masa terakhir.
"Beliau tentunya ingin orang-orang terbaik yang memimpin negeri ini, membantu beliau menuntaskan amanah sebagai presiden di tahun terakhir."
"Tak paslah kalau kami membahas ini. Bukan ranah kami," imbuh Herzaky.
Sinyal Jokowi Beri Jatah Kursi Menteri ke Demokrat
Diberitakan Kompas.com, pertemuan SBY dengan Jokowi dinilai sebagai sinyal Presiden akan memberikan jatah kursi menteri kepada Demokrat.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam, mengatakan jika itu terjadi, Demokrat akan meninggalkan jalan oposisinya dengan mulai merapatkan barisan ke koalisi pemerintahan.
"Sebab, positioning Demokrat dalam sejumlah wacana perdebatan kebijakan publik, kini tampak bergeser ke tengah, meskipun tetap mencoba menjaga nalar kritis konstruktifnya," katanya, Senin.
Baca juga: Demokrat Ungkap Perbedaan Perjalanan AHY, Tommy Soeharto, dan Kaesang Jadi Ketua Umum Partai Politik
Umam menambahkan, Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan, terlihat semakin kencang dan berani menunjukkan garis perbedaan arah kebijakan dengan pemerintahan Jokowi.
Menurutnya, kondisi tersebut akan menjadi ujian bagi Jokowi, apakah ia benar-benar akan membuktikan bahwa dirinya betul-betul memegang kekuatan presidential dengan hak veto politik yang besar.
Atau sebaliknya, Jokowi akan tetap tunduk di bawah bayang-bayang instruksi pimpinan partai asalnya yang konon pernah menyatakan keberatan atas masuknya Demokrat ke koalisi pemerintahan pada 2019.
Sebagai informasi, sejumlah nama menteri yang terseret kasus hukum dikabarkan akan diganti oleh Presiden Jokowi.
Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi terkait akan dilakukannya reshuffle kabinet.
Baca juga: Kaesang Respons Isu Reshuffle Kabinet Usai Jokowi dan SBY Bertemu
Menpora Dito Ariotedjo disebut menerima aliran dana untuk mengamankan perkara kasus korupsi BTS 4G Kominfo.
Nama Dito disebut oleh saksi mahkota yakni Komisaris PT Solitech Media Sinergy, Irwan Hermawan, dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Mengenai dugaan itu, Dito Ariotedjo membantahnya.