Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem saat ini hanya menyisakan satu orang kadernya duduk menjadi menteri Kabinet Indonesia Maju yakni, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar usai dua menteri lainnya terlibat dugaan kasus korupsi.
Adapun dua kader NasDem yang terlilit perkara korupsi yakni mantan Menkominfo Johnny G Plate dalam dugaan kasus korupsi proyek BTS 4G.
Kemudian terbaru, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang menyatakan mundur usai mencuatnya dugaan korupsi di Kementan.
Terkait hal itu, Ketua Umum NasDem Surya Paloh mendapati pertanyaan soal nasib Menteri Siti Nurbaya di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), apakah nantinya NasDem akan turut menarik Menteri Siti Nurbaya Bakar dari kabinet?
Surya Paloh menjawab kalau kedua perkara yang ada saat ini, tidak ada kaitannya sama sekali dengan kerja dari Menteri Siti Nurbaya Bakar.
Baca juga: Mentan SYL Ternyata Sudah 3 Kali Diperiksa Polisi Terkait Kasus Dugaan Pemerasan oleh Pimpinan KPK
"Apakah Kak Baya (sapaan Menteri LHK) akan ditarik? Nggak ada kaitannya," kata Surya Paloh saat jumpa pers di NasDem Tower, Gondangdia, Kamis (5/10/2023).
Atas hal itu, Paloh menegaskan kalau NasDem akan tetap membiarkan Siti Nurbaya Bakar melanjutkan program kerja di Kementerian LHK.
Dirinya meminta agar Ketua Dewan Pakar Partai NasDem itu tetap bekerja secara profesional dan menjalankan misi yang tersisa.
Baca juga: Rumah SYL Digeledah KPK saat Masih di Luar Negeri, Surya Paloh: Seakan Tak Ada Hari Esok
"Baik. Yang pertama tentu seperti apa yang saya katakan, Kak Baya sedang bekerja sebagaimana mestinya dengan kemampuan profesionalisme yang ada pada dirinya menjalankan misi dan tugas yang ada di dalam kabinet," kata Surya Paloh.
Meski demikian, dia berdoa agar kasus serupa tidak turut menimpa Menteri Siti Nurbaya di kemudian hari.
"Kita berdoa mudah-mudahan tidak terjadi. Jadi jawabannya ya Kak Baya bekerja sebagaimana mestinya," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajukan mundur dari kabinet.
Surat pengunduran diri disampaikan kepada Presiden Jokowi melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno, di Gedung Sekretariat Negara, Kamis petang, (5/10/2023).