TRIBUNNEWS.COM - Ada peristiwa apa pada 26 Oktober?
Diketahui, 26 Oktober 2010 atau 13 tahun lalu terjadi peristiwa yang sulit dilupakan bagi masyarakat Indonesia, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Peristiwa itu adalah meletusnya Gunung Merapi yang menewaskan ratusan korban jiwa pada 2010.
Secara administratif, Gunung Merapi terletak di perbatasan Jawa Tengah dengan wilayah Yogyakarta.
Dilihat dari Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), peristiwa meletusnya Gunung Merapi pada 26 Oktober 2010 mengakibatkan 386 orang meninggal dunia.
Baca juga: SBY Melukis Pemandangan Gunung Merapi
Termasuk juga juru kunci Gunung Merapi yang dikenal dengan nama Mbah Maridjan.
Tak hanya itu, abu vulkanik yang diakibatkan Gunung Merapi itu menyebar hingga ke wilayah Magelang, Boyolali, dan Klaten.
Hal itu mengakibatkan, warga meninggalkan rumah mereka karena kerugian material yang menyebabkan tidak layak huni.
Adapun kronologi meletusnya Gunung Merapi yang dikutip dari TribunBanten.com dan Kompas.com.
Kronologi Meletusnya Gunung Merapi, 26 Oktober 2010
Rangkaian peristiwa meletusnya Gunung Merapi ini dimulai sejak 20 September 2010, saat itu, status dari normal dinaikkan menjadi waspada oleh BPPTK Yogyakarta.
Berselang satu bulan kemudian, status Gunung Merapi diubah kembali menjadi siaga pada 21 Oktober 2010 pukul 18.00 WIB.
Kemudian sehari sebelum meletusnya Gunung Merapi, status dari siaga dinaikkan lagi menjadi awas.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, Surono, mengatakan status dari siaga ke awas didasarkan data visual dan instrumental selama empat hari yang meningkat tajam.
Baca juga: Budidaya Anggrek Merapi dan Kopi Dikembangkan di Lereng Merapi, Potensi Majukan Masyarakat Desa
Sebagai informasi, terdapat sekitar 40.000 warga dengan radius 10 km diungsikan, seperti wilayah Sleman (7 desa), Meglang (2 desa), dan Klaten (3 desa).
Lantas, pada 26 Oktober 2010, Gunung merapi mengalami tahap erupsi, terjadi tiga kali letusan yang dimulai pukul 17.02 WIB.
Berlanjut terjadinya awan panas selama 40 menit hingga pukul 17.42 WIB.
Setelah itu, terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi pada pukul 18.00-18.45 WIB, sempat juga ada suara dentuman keras.
Saat suara gemuruh dan dentuman itu, pukul 18.21 WIB, terjadi awan panas besar dan semburan api ke atas setinggi 1,5 km dari puncak Gunung Merapi.
Awan panas terus muncul dari Gunung Merapi dan mulai mereda pukul 18.54 WIB yang mengarah ke arah Barat-Barat Daya dan Selatan-Tenggara.
(Tribunnews.com/Pondra)(TribunBanten.com/Glery)(Kompas.com)