Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan berdasarkan pengungkapan kasus-kasus terorisme terdahulu, para pelaku rerata menggunakan bahan rumahan dalam rangkaian pembuatan bahan peledak.
Salah satu yang dicontohkan adalah penggunaan pembersih lantai.
"Beberapa tutorial yang mungkin dalam pengungkapan kasus-kasus sebelumnya yang pernah kami jelaskan, bahwa tutorial yang mereka kirim dalam rangkaian pembuatan bahan peledak itu adalah rata-rata menggunakan bahan rumahan," kata Aswin dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat (3/11/2023).
Hal ini disampaikan Aswin bersamaan pengungkapan kasus terorisme terbaru oleh Densus 88.
Disampaikannya, Densus 88 kembali berhasil menangkap dua terduga teroris berinisial AH dan DAM dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Keduanya merupakan anggota dari kelompok teroris yang dipimpin Abu Oemar (AO) yang ditangkap di Provinsi Jawa Barat.
Adapun Kelompok Abu Oemar ini disebut-sebut terafiliasi dengan JAD, dekat kepada Kelompok Negara Islam Indonesia (NII), dan kerap mendukung Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Dalam penangkapannya, Aswin menyebut penyidik mengambil barang bukti berupa dokumentasi dan digital yang diambil dari handphone, serta catatan-catatan yang ada di kediaman pelaku.
"Sehingga dalam konteks barang bukti yang diambil oleh penyidik, saat ini masih lebih kepada dokumentasi dan digital, yang diambil dari handphone, rumahnya, dan catatan-catatan," ungkapnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris JAD, Disebut Berupaya Gagalkan Pemilu 2024
Atas penangkapan ini, total sudah 42 orang terduga pelaku tindak pidana terorisme dari kelompok Abu Oemar (AO) yang ditangkap oleh Densus 88.
Dari 42 tersebut, 25 ditangkap di Jawa Barat, 11 di DKI Jakarta, dan 6 di Sulawesi Tengah.