News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

TNI AL Amankan Komplotan Perompak yang Sempat Diselamatkan Basarnas

Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO ILUSTRASI PENANGKAPAN PEROMPAK - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjungbalai Karimun berhasil mengamankan tiga terduga pelaku perompakan yang kerap beraksi di Selat Malaka dan Selat Singapura. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjungbalai Karimun berhasil mengamankan tiga terduga pelaku perompakan yang kerap beraksi di Selat Malaka dan Selat Singapura. 

Ketiga terduga perompak bersama dua rekannya JP dan AF awalnya diselamatkan Basarnas karena kapal mereka terdampar di Perairan Malaysia menggunakan KN SAR Purworejo pada Senin (30/10/2023) lalu.

Baca juga: Daftar 6 Perwira TNI AL yang Mendapat Jabatan Baru: Ada Gubernur AAL hingga Irjen TNI

"Tiga orang yang sudah diamankan di Lanal Tanjungbalai Karimun yakni TF, WN dan MS sedangkan JP dan AF masih dilakukan pengejaran karena sempat melarikan diri," kata Palaksa Lanal TBK Mayor Laut (H) P Panjaitan dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL dikutip Jumat (3/11/2023).

Kelima orang tersebut sebelumnya mengaku nelayan.

Namun demikian, muncul kecurigaan karena tidak ada tanda-tanda maupun bukti ditemukan bahwa mereka nelayan.

Baca juga: 6 Awak Kapal Tanker Denmark Diculik Perompak di Teluk Guinea, 10 Lainnya Berhasil Selamat

Selain itu, mereka juga tidak sedang mencari ikan di laut ketika boat pancungnya pecah dihantam gelombang dan terdampar di perairan Malaysia.

"Setelah dilakukan pengolahan data oleh Tim Siber Lanal TBK dengan mengakses data-data diduga korban melalui jejaring sosial dan lini masa para korban terindikasi tiga dari mereka sebagai pelaku kejahatan perompakan di Selat Malaka dan Selat Singapura," kata Panjaitan.

Selanjutnya, tiga dari lima orang tersebut dijemput dari desa Pongkar untuk dilakukan pendalaman keterangan. 

Sementara dua orang lainnya yakni AF dan JP saat ini masih dalam pengejaran. 

Berdasarkan pendalaman terhadap tiga orang tersebut, ketiganya mengakui dalam melaksanakan aksinya di laut mereka menentukan kapal yang akan menjadi sasaran dengan menggunakan aplikasi ship info untuk mendapatkan data-data lengkap kapal termasuk kecepatan kapal.

"Ketika kapal dengan kecepatan 12 knots maka para perompak ini memanjat kapal dengan cara memakai tali panjang yang panjangnya lebih kurang 22 meter dan disimpul sesuai jarak panjat kaki, satu orang tinggal di Boat (tekong), satu orang pemegang tali dan empat orang naik keatas kapal untuk mengambil spare part di kapal," kata dia.

Baca juga: Imbauan Kemlu Bagi ABK Indonesia Agar Tidak Jadi Korban Sandera Perompak

Ia menjelaskan komplotan tersebut selalu merekrut warga lokal untuk ikut serta dalam aksinya.

Hal tersebut dilakukan agar memudahkan dalam mencari tempat tinggal dengan tanpa menunjukkan indentitas sebenarnya. 

"Selain itu, para perompak ini mencuri spare part di atas kapal yang melintas di Outer Port Limit (OPL) dan sekitarnya, formasinya selalu tetap dan bisa saja saling silang berganti ketua kelompok disaat aksi yang berbeda,", kata dia. 

Saat ini terduga komplotan pelaku perompakan sedang dilaksanakan penyidikan dan proses hukum lebih lanjut.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali sebelumnya telah menegaskan TNI AL akan senantiasa meningkatkan kesiapan operasional baik itu Alutsista maupun personel.

Hal tersebut guna mencegah praktek kejahatan dari dan melalui laut, untuk menjamin keselamatan pengguna laut Nusantara. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini