TRIBUNNEWS.COM - Profil Laksamana Yudo Margono, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Utama.
Jelang masa pensiun Yudo, Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin, menyematkan tanda kehormatan kepada Panglima TNI.
Penyematan tanda kehormatan tersebut, dilaksanakan di Istana Wapres, Jakarta Pusat, pada Selasa (14/11/2023).
Dikutip dari Setneg.go.id, prosesi penyematan diawali pembacaan Keputusan Presiden oleh Kepala Biro Gelar Tanda Jasa dan Kehormatan, Sekretariat Militer Presiden Ignatius Bayu Trikuncoro.
Pemerintah menganugerahkan tanda kehormatan kepada Panglima TNI melalui Keputusan Presiden Nomor 8/TK/2023 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Utama, yang ditetapkan di Jakarta pada 27 Februari 2023.
Lantas, siapakah sosok Yudo Margono?
Baca juga: Pengamat Militer Nilai Jenderal Agus Subiyanto Harus Berkomitmen Jaga Netralitas di Pemilu
Profil Yudo Margono
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Yudo memiliki nama lengkap dan gelar Laksamana TNI H. Yudo Margono, S.E., M.M., C.S.F.A.
Yudo Margono lahir pada 26 November 1965.
Artinya, sebentar lagi perwira tinggi TNI-AL in akan memasuki usa 58 tahun.
Saat ini, Yudo menjabat sebagai Panglima TNI, namun jabatannya akan purna.
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono resmi menjabat sebagai Panglima pada Desember 2022.
Mengenai kehidupan keluarganya, Laksamana Yudo Margono memiliki istri, bernama Veronica Yulis Prihayati.
Dari pernikahannya tersebut, keduanya dikarunia tiga orang anak.
Pendidikan Yudo Margono
Yudo Margono menempuh pendidikan dasarnya di SDN 02 Garon, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Yudo kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 1 Balerejo, Kabupaten Madiun.
Lantas, di pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), ia bersekolah di SMA Negeri 1 Mejayan.
Lulus SMA, Yudo mendaftar di TNI AL bersama teman-temannya dan diterima di Akademi Angkatan Laut.
Karier Militer Yudo Margono
Yudo Margono memulai kariernya di dunia militer dengan dipercaya sebagai Asisten perwira divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332.
Kariernya di TNI AL pun semakin berkembang.
Yudo ditugaskan menjadi Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364 dan Palaksa KRI Fatahillah 361.
Pada 2004-2008, Yudo kemudian dipercaya untuk menjadi Komandan Lanal Tual.
Kemudian, Yudo kembali diamanahi untuk menjadi Komandan Lanal Sorong pada 2008-2010.
Tak berhenti di situ, Yudo mendapatkan tugas besar untuk menjadi Komandan Satkat Koarmatim pada 2010-2011.
Pada 2019, Yudo dipercaya menjadi Pangkogabwilhan I.
Nama Yudo semakin dikenal setelah berhasil melakukan pengusiran kapal asing di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Kepulauan Riau.
Selain itu, Yudo berperan dalam pemulangan WNI dari Wuhan, China.
Atas berbagai pretasinya di TNI AL, Yudo diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Laut ke-27 sejak 20 Mei 2020.
Lantas, Yudo dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon Panglima TNI
Saat itu, Yudo menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun.
Dianugerahi Tanda Kehormatan jelang Pensiun
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono bakal pensiun pada 26 November 2023 atau saat berusia 58 tahun.
Hal tersebut, diatur dalam Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) mengatur perwira TNI pensiun pada usia 58 tahun, sementara bintara dan tamtama 53 tahun.
Kini, Panglima TNI Yudo mendapat Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Utama.
Wapres Ma’ruf Amin menyematkan Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Utama kepada Laksamana TNI Yudo Margono pada Selasa (14/11/2023), di Istana Wapres, Jakarta Pusat.
Pemerintah menganugerahkan tanda kehormatan kepada Panglima TNI melalui Keputusan Presiden Nomor 8/TK/2023 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Utama, yang ditetapkan pada 27 Februari 2023.
Pemberian tanda kehormatan ini kepada Panglima TNI, sesuai dasar hukum Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan dan syarat khusus sesuai pasal 28 yang tercantum dalam undang-undang.
Yaitu diberikan kepada anggota TNI yang mendarmabaktikan diri melebihi dan melampaui panggilan kewajiban dalam pelaksanaan tugas pembinaan dan pengembangan sehingga memberikan keuntungan luar biasa untuk kemajuan, perkembangan, dan terwujudnya integrasi TNI.
Pemberian tanda kehormatan ini, juga telah melalui proses pengusulan dan keputusan oleh Dewan Gelar Tanda Kehormatan (GTK), serta disetujui oleh Presiden RI.
Dinilai Aktif di Militer
Masih dikutip dari Setneg.go.id, Yudo tak hanya aktif dalam kariernya di TNI melalui pengembangan dan inovasi di bidang militer, tapi juga di bidang sosial kemasyarakatan.
Ia mendapat kepercayaan sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) pada 2019-2020 sebelum menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).
Pada periode ini, ia beserta jajaran terlibat langsung dalam pemantauan kehadiran kapal-kapal nelayan Tiongkok yang melanggar memasuki wilayah Natuna, Kepulauan Riau.
Dari sisi sosial kemasyarakatan, Yudo juga terlibat aktif dalam memimpin penanganan warga terkait Covid-19.
Lantas, dari sisi pendidikan, Yudo turut menyumbangkan pemikiran, pengetahuan, serta analisis dalam buku yang ia luncurkan berjudul “Perang Rusia vs Ukraina: Perspektif Intelijen Strategis Februari-September 2022”.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunnewsWiki.com/Bangkit N)