Bahkan, menurut dia, ada kontrak pembelian senjata yang nilainya mencapai Rp51 triliun.
Namun, setelah diperiksa, rupanya terjadi mark up besar-besaran dalam kontrak tersebut.
Kendati begitu, Hashim menegaskan, Prabowo tahan akan godaan.
Ia mengatakan, sang kakak selalu menggagalkan dugaan praktik korupsi di Kemenhan.
Hashim mengungkapkan, nilai kontrak bisa mencapai Rp51 triliun karena pengadaan barangnya diduga di-mark up.
Ia mengatakan, harga satuan senjata yang hanya 800 dolar Amerika Serikat (AS) diduga dinaikkan menjadi 10.800 dolar AS.
Oleh karenanya, Hashim menilai kerakusan di Indonesia sudah melampaui batas.
Dia lantas mengingatkan bahwa uang yang mau dirampok oleh para oknum itu merupakan uang rakyat.