News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepala BKKBN: Stunting Hambat Pertumbuhan Otak pada Anak

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo saat membuka Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas Nasional (Adujaknas) Generasi Berencana (Genre) Indonesia tahun 2023 yang digelar BKKBN dari tanggal 29 Oktober - 1 November 2023 di Hotel MG Setos, Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Stunting menghambat perkembangan otak dan fisik bayi sehingga anak sulit mencapai prestasi di masa depan. 

Stunting juga mengakibatkan kondisi rentan terhadap penyakit, dan saat dewasa lebih mudah mengalami penyakit jantung, diabetes, dan yang lainnya.

Hal ini diungkapkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).

Baca juga: Mampu Turunkan Angka Stunting di Semarang, Mbak Ita Raih Penghargaan People of The Year 2023

"Tidak hanya stunting dalam arti pendek, tidak panjang, tetapi dia tidak cerdas, mungkin umurnya harus sudah bisa mengenal warna, belum mengenal warna," ungkap Hasto pada keterangannya, Selasa (28/11/2023).

Selain itu, akibat kembang otak terganggu, anak bisa terlambat dalam merespons apa yang ada di sekitarnya. 

Menurut dr. Hasto, stunting adalah kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Akibatnya, perkembangan otak dan tumbuh kembang anak jadi terhambat karena mengalami kekurangan gizi menahun. 

Balita stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita umumnya. 

Oleh karena itu dr. Hasto mengatakan perlunya perencanaan dalam kehamilan untuk cegah terjadinya stunting.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini