News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibu Kota Baru

Sambut Pembangunan IKN, Akademisi di Kaltim Kaji Pemanfaatan Teknologi untuk Ketahanan Pangan

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Simposium Universitas Mulia Balikpapan dengan tema “Ketahanan Pangan & Teknologi Informasi Tahun 2024” dalam rangka menyambut IKN di Ballroom Gran Senyiur Hotel, Balikpapan.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Mulia Balikpapan, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa'i, M.Si mengatakan akademisi berperan dalam mendorong inovasi dalam mewujudkan ketahanan pangan.

Inovasi dalam mewujudkan ketahanan pangan, menurut Ahsin, sangat penting dalam menghadapi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Tugas kami sebagai akademisi di Kalimantan Timur ini tidak hanya di kampus, menghasilkan mahasiswa yang cemerlang. Tapi juga proses penelitian dan pengabdian di masyarakat. Termasuk IKN ini, kami ingin mengkaji lebih jauh agar Kaltim ini lebih siap dalam kebutuhan pangan ini," ujar Ahsin.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ahsin pada Simposium Universitas Mulia Balikpapan yang mengangkat tema "Ketahanan Pangan & Teknologi Informasi Tahun 2024" di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan.

Selain itu, Ahsin berharap agar tersedia platform untuk berbagi penelitian dan pengalaman terkait ketahanan pangan dan teknologi informasi.

"Mendorong inovasi dan pengembangan solusi untuk masalah ketahanan pangan dengan pemanfaatan teknologi informasi terbaru," jelas guru besar bidang kelautan dan perikanan ini.

Baca juga: Menteri Bahlil Respons PKS Tolak Ibu Kota Negara Pindah ke IKN: Proyek Jalan Terus, Itu Kewajiban

Simposium ini juga menghadirkan Guru besar Universitas Gunadarma, Prof Achmad Benny Mutiara, Guru besar Universitas Bina Nusantara, Prof Engkos Achmad Kuncoro, Guru besar Universitas Trunojoyo Prof Deni SB Yuherawan.

Guru besar Universitas Gunadarma, Prof. Dr. rer. nat. Achmad Benny Mutiara, S.Si., S.Kom menyoroti pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan produksi serta membangun industri pertanian yang lebih berkelanjutan.

Benny mengatakan pemanfaatan kecerdasan buatan dan robot sejatinya sudah banyak diterapkan di sejumlah negara maju.

"Tentu kita harus segera beradaptasi dengan kemajuan teknologi dalam masyarakat 5.0 ini. Menerapkan smart farming serta memanfaatkan big data dalam industri pertanian, diyakini akan membuat ketahanan pangan kita lebih kuat," ungkap Benny.

Sementara itu, Guru besar Universitas Bina Nusantara, Prof Engkos Achmad Kuncoro, mengharapkan agar pemanfaatan teknologi dalam industri agrikultur dapat menciptakan sharing economy yang lebih adil di Indonesia.

Di  mana petani jauh lebih berdaya, dibandingkan pemilik modal atau tengkulak yang selama ini memonopoli pasar dan distribusi.

"Namun yang memulai ini harus di perguruan tinggi, sehingga bukan korporat besar yang menguasai. Karena di era modern ini, sharing economy bisa menjadi model bisnis yang baik apabila tidak terjadi monopoli," ucap Engkos.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini