Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep beraudiensi dengan Komunitas Pengemudi Nusantara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023) sore
Dalam pertemuan tertutup selama sekitar satu jam itu, ada momen menarik ketika seorang sopir angkutan barang bagian dari komunitas tersebut, mengaku ada penangkapan yang terjadi karena menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mulanya Kaesang menggelar jumpa pers dengan didampingi sejumlah orang dari forum tersebut.
Lantas Kaesang menyampaikan bahwa para pengemudi itu mengeluhkan pungutan liar (pungli) yang kerap terjadi ketika mereka sedang melintas.
Kaesang pun berkomitmen PSI akan mencari solusi agar para pengemudi truk dan tidak terkena pungli lagi.
Usai jumpa pers tersebut, sejumlah wartawan bertanya perihal isu lain kepada Kaesang. Kaesang pun ditanya soal Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang menyebut penguasa saat ini bertindak seperti Orde Baru.
Kaesang mempertanyakan siapa penguasa yang dimaksud Megawati.
Awak media menjawab bahwa pemerintahan saat ini dikepalai oleh Presiden Jokowi.
Lalu, Kaesang menyinggung apakah pernah ada warga yang menghina Presiden Jokowi kemudian ditangkap.
"Teman-teman semua saya katakan, di medsos, ngomong sesuatu menghina Presiden ditangkap enggak?" sambungnya.
Kemudian, seorang pengemudi yang berdiri persis di belakang Kaesang secara spontan menjawab 'ditangkap'.
Baca juga: Deretan Pernyataan Megawati: Sentil soal Penguasa Bertindak Mirip Orba hingga Kader yang Menangis
Mendengar jawaban spontan dari sopir tersebut, Kaesang sontak langsung menengok ke belakang.
Sementara itu, Sekjen PSI Raja Juli Antoni tampak merespons 'tidak' secara berulang-ulang.
Suasana pun menjadi sedikit riuh. Kaesang lantas mengakui bahwa memang betul ada yang ditangkap.
"Oke, ditangkap ketika menghina terlalu jauh. Tapi apakah sebuah forum diskusi atau apa yang apa namanya sampai ada orang yang menangkap atau melakukan seperti itu ada? Enggak ada toh?" pungkas Kaesang.
Respons Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut gaya pemerintahan saat ini seperti orde baru. Menanggapi kritik dari Ketua partainya tersebut Jokowi hanya tersenyum.
"Saya tidak ingin memberi tanggapan," kata Jokowi usai acara Gerakan Tanam Pohon Bersama di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu, (29/11/2023).
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kejengkelannya terhadap apa yang telah dilakukan pemerintah sekarang ini. Pemerintah dinilai sewenang-wenang menjelang Pemilu 2024.
Baca juga: Tanggapan Jokowi, Kaesang, dan FX Rudy soal Megawati Singgung Penguasa Sekarang seperti Orde Baru
Hal itu disampaikan Megawati dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) relawan Ganjar-Mahfud seluruh Pulau Jawa, di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023) sore.
"Kamu (penguasa) musti lihat perundangan bolehkah kamu menekan rakyat mu, boleh kah kamu memberikan apapun juga kepada rakyat mu tanpa melalui perundangan yang ada di RI ini?" kata Megawati.
Megawati bahkan mengibaratkan kalau pemerintahan atau penguasa saat ini merupakan cerminan di masa orde baru. Presiden ke-5 Republik Indonesia itu mengaku merasakan betul kondisi perpolitikan di masa orde baru.
"Republik ini penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman orde baru?" ungkap Megawati.