News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Saat Jokowi Bantah Kritik Anies soal IKN, Tapi Ogah Respons Sentilan Megawati Penguasa Bak Orde Baru

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kiri), Presiden Joko Widodo (tengah) dan Ketua Umum PDI Megawati Soekarnoputri (kanan). Jokowi merespons pernyataan capres nomor urut 1 Anies Baswedan terkait Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara justru menimbulkan ketimpangan baru, tetapi Jokowi enggan menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut gaya pemerintahan saat ini seperti orde baru.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa hari belakangan pemerintahan Jokowi mendapatkan beragam kritik mulai dari penolakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hingga penguasa dituding bertindak mirip orde baru.

Kritikan penolakan pembangunan IKN disampaikan oleh calon presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan.

Baca juga: Respons Jokowi, Menteri Bahlil hingga Istana soal PKS Tolak Ibu Kota Negara Pindah ke IKN

Sementara kritikan penguasa bertindak mirip orde baru (Orba) dilontarkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Lalu bagaimana Presiden Jokowi merespons beragam kritikan tersebut?

Jokowi Bantah Kritik Anies

Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons pernyataan capres nomor urut 1 Anies Baswedan terkait Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara justru menimbulkan ketimpangan baru.

Jokowi berpandangan sebaliknya.

"Justru kebalikannya, kita itu tidak ingin Jawa-sentris. Kita ingin Indonesia-sentris karena kita ingat 58 persen PDB ekonomi ada di Jawa, 58% dari 17 ribu pulau yang kita miliki, 58% itu ada di Pulau Jawa sehingga kita ingin Indonesia-sentris," ujar Jokowi di Hutan Kota JIEP, Jaktim, Rabu (29/11/2023).

Dia mengatakan pulau-pulau lain juga ingin pertumbuhan ekonominya seperti di Pulau Jawa, sehingga pertumbuhan ekonomi baru muncul.

"Yang kita harapkan itu. Jadi juga penduduk. Populasi Indonesia ini 56% ada di Pulau Jawa, yang 17 ribu, yang lainnya mestinya ada pemerataan," kata Jokowi

Dia menyebutkan IKN akan menimbulkan pemerataan ekonomi dan pemerataan penduduk.

Baca juga: Kubu AMIN Kritik IKN, Istana: Hanya Janji Politik saat Kampanye Pemilu

"Saya kira arahnya ke sana. Tapi ini kan memang tidak sehari dua hari, setahun dua tahun, jangka panjang," pungkas Jokowi.

Diketahui, Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan merespons harapan PKS agar ibu kota tak dipindah ke IKN, jika nantinya ia menjadi presiden di 2024.

Soal itu, Anies mengatakan, yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pemerataan pembangunan.

Sehingga, pembangunan tak hanya dilakukan di satu lokasi saja.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini