TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenazah Doni Monardo akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Senin (4/12/2023).
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu, menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Jakarta pada Minggu (3/12/2023) petang.
Wasekjen PPAD, Brigadir jenderal TNI purnawirawan Bambang Irianto mengatakan, sebelum dimakamkan di TMP Kalibata, jenazah Doni Monardo terlebih dahulu di bawa ke Mako Kopassus Cijantung.
Baca juga: Doni Monardo Tutup Usia, Ganjar Pranowo: Sosok yang Sangat Cinta pada Tanaman
"Besok pagi (Senin) jenazah di bawa ke Mako Kopassus, selanjutnya dimakamkan ke Taman Makam Pahlawan Kalibata," tutur Bambang, kemarin.
Sempat Dijenguk Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menjenguk Doni Monardo saat menjalani perawatan, pada Selasa (7/11/2023).
Kehadiran Presiden disambut langsung oleh Istri Doni Monardo yakni Santi Monardo.
Jokowi melihat langsung kondisi Doni Monardo yang dirawat di Lantai 29 RS Siloam. Kehadiran Jokowi di RS tersebut sekitar 30 menit.
Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi tampak mendoakan Doni Monardo. Presiden juga berbincang dengan keluarga dan juga tim dokter yang merawat Doni Monardo.
Kenang Sosok Doni Monardo
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo berbelasungkawa atas meninggalnya Letnan Jenderal Purnawirawan Doni Monardo.
Ganjar mengatakan, dirinya sempat menjenguk Doni saat masih terbaring di RS Siloam.
"Pak Doni sahabat saya, saya sempat menengok beliau kemarin dan saya ketemu dgn Ibu dan putrinya di sana," kata Ganjar di sela-sela kampanyenya di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/12/2023).
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menuturkan, Doni merupakan sosok yang sangat cinta pada tanaman.
"Dan saya sangat dekat sekali dengan beliau. Bahkan pernah membuat gerakan bersama untuk menanam," ujar Ganjar.
Ganjar mengaku sempat diajak Doni untuk mengambil satu benih bibit pohon dari Maluku, namun belum sempat.
"Pak Doni orang hebat dan kita doakan mudah-mudahan husnul khatimah," ungkapnya.
Sementara itu, calon wakil presiden RI (cawapres) nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin turut menyampaikan duka cita atas wafatnya Doni Munardo.
Cak Imin yang juga merupakan wakil ketua DPR RI mengakui kalau Doni merupakan sahabat lama sekaligus partner kerja di pemerintahan.
"Saya sekeluarga dan Keluarga Besar PKB ikut duka cita mendalam atas berpulangnya Bapak Doni Monardo (Mantan Kepala BNPB periode 2019-2021), kawan lama sekaligus partner kerja sama DPR ketika jadi Kepala BNPB," kata Cak Imin kepada awak media saat ditemui di DPW PKB Sumatera Barat, Minggu (3/12/2023) malam.
Menurutnya, semasa menjabat sebagai Kepala BNPB, Doni Munardo telah memiliki jasa yang besar terutama untuk bangsa Indonesia.
Kata dia, di tangan Doni, BNPB kini telah maju. Dirinya berharap, apa yang sudah dikerjakan oleh almarhum Doni Munardo semasa hidup bisa diteruskan oleh penerus bangsa.
"Beliau banyak berjasa, BNPB telah maju hingga hari ini. Kita berharap teladan yang telah diberikan Pak Doni Monardo ini bisa kita teruskan bersama-sama," beber dia.
Profil Doni Monardo
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo lahir pada 10 Mei 1963 di Cimahi, Jawa Barat.
Doni Monardo pernah mengemban tugas sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Corona.
Awal karier Doni Monardo diawali saat ditugaskan di Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Setelah lulus Akademi Militer (Akmil), ia berada di Kopassus pada 1986-1998.
Pada kurun waktu tersebut, Doni pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh, dan daerah lainnya.
Kemudian, pada tahun 1999-2001, Doni ditugaskan di Batalyon Raider Bali.
Tak sampai di situ, Doni juga pernah menjadi Paspampres.
Ia sempat ditugaskan di Aceh sebelum ditarik kembali ke Paspampres.
Dikutip dari Diskominfotik.bengkaliskab.go.id, Doni Monardo diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Dan Paspampres) pada tahun 2012.
Baca juga: Doni Monardo: Eks Danpaspampres Era SBY dan Kepala BNPB Era Jokowi
Jabatan strategis itu, diamanatkan setelah Doni mengikuti pendidikan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XVIII) di Lemhannas selama empat bulan.
Mantan Danyonif Raider 900/Satya Bhakti Wirottama Kodam IX/Udayana (1999-2001) yang kini berubah menjadi Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama ini merupakan Dan Paspampres ke-20 yang dijabatnya pada 15 Juni 2012-5 September 2014.
Selama bertugas mengawal Presiden, Doni sudah mengikuti kunjungan Presiden Indonesia ke 27 negara di dunia.
Adapun selama berkarier di dunia milier, Doni Monardo telah menduduki berbagai jabatan di TNI.
Mengenai pendidikannya, Doni Monardo sebelumnya menempuh pendidikan menengahnya di SMA Negeri 1 Padang.
Lantas, ia melanjutkan ke pendidikan Akmil dan lulus dari Akmil pada tahun 1985.
Pendidikan
- SMA Negeri 1 Padang (1981)
- Akmil (1985)
- Sesarcabif
- Lat Komando
- Dik Gultor
- Dik Pemburu
- Diklapa I
- Diklapa II
- Dik Jump Master
- Dik Free Fall
- Seskoad (1999)
- Sesko TNI
- Lemhannas (2012)
Penugasan
- Komandan Upacara Penurunan Bendera HUT RI ke-65 (Istana Merdeka, 17 Agustus 2010)
Riwayat Jabatan
- Danyon 11 Grup 1/Kopassus (1998–1999)
- Danyonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1999–2001)
- Dandenma Paspampres (2001–2003)
- Katim Analis Intel Kolakoops TNI (2003–2004)
- Waasops Danpaspampres (2004–2006)
- Danbrigif Linud 3/Tri Budi Mahasakti (2006–2008)
- Dan Grup A Paspampres (2008–2010)
- Danrem 061/Surya Kencana (2010–2011)
- Wadanjen Kopassus (2011–2012)
- Danpaspampres (2012–2014)
- Danjen Kopassus (2014–2015)
- Pangdam XVI/Pattimura (2015–2017)
- Pangdam III/Siliwangi (2017–2018)
- Sekjen Wantannas (2018–2019)
- Kepala BNPB (2019–2021)
- Ketua Umum PPAD (2022 – Sekarang)