Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah melakukan pemetaan titik rawan bencana yang berpotensi terjadi saat libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan BNPB, Basarnas, dan BMKG akan mengintensifkan koordinasi untuk memitigasi bencana.
Pemerintah, kata Muhadjir, bakal memberikan informasi kepada masyarakat jika terjadi potensi bencana.
"Sehingga mereka-mereka yang akan melakukan perjalanan sudah bisa berantisipasi kira-kira risiko apa ke arah destinasinya itu," ujar Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (11/12/2023).
"Berkaitan dengan tadi itu, karena sekarang sedang berada kemungkinan bahaya akibat dari hidrometeorologi itu mengalami peningkatan," tambah Muhadjir.
Pada kesempatan sama, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo, mengatakan pihaknya telah melakukan simulasi penanganan bencana.
Sejumlah titik rawan, kata Kusworo, telah dipetakan oleh Basarnas untuk mengantisipasi bencana.
"Untuk antisipasi tentunya kami dari Basarnas mulai November yang lalu sudah apel siaga dan simulasi, khususnya titik-titik rawan di Jakarta maupun sepanjang yang kita lalui khususnya di Pulau Jawa," tutur Kusworo.
Baca juga: Angka Covid-19 Melonjak Jelang Nataru, Menko PMK: Tidak Akan Sampai Pandemi
Seperti diketahui, Muhadjir Effendy memimpin Rapat Tingkat Menteri (RTM) membahas persiapan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2023 di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (11/12/2023).
Rapat ini dihadiri oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Hadir pula Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Kepala Basarnas Marsdya Kusworo.