TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, memberikan edukasi kepada para pelajar Indonesia di Inggris terkait pentingnya merawat nilai-nilai kebangsaan.
Menurut Kepala BNPT nilai-nilai kebangsaan tersebut wajib dirawat di tengah kondisi masyarakat Indonesia yang heterogen.
Selain itu, Rycko juga melihat adanya fenomena nilai-nilai kebangsaan yang memudar di tengah kondisi bangsa yang sudah merdeka ini.
"Kemerdekaan RI tercapai karena adanya tujuan yang sama dari berbagai kalangan masyarakat yang heterogen. Saat ini di masyarakat sudah tidak ada lagi generasi yang hidup pada masa perjuangan, sehingga nilai-nilai kebangsaan sudah mulai memudar. Untuk itu pentingnya pendidikan tingkat tinggi dalam merawat nilai-nilai kebangsaan," kata Rycko dalam kegiatan kunjungan kerja BNPT RI ke Inggris pada Senin (4/12/2023) lalu.
Kepala BNPT menambahkan, kehadiran BNPT di tengah para pelajar Indonesia di Inggris ini, merupakan bagian dari program edukasi bahaya paham radikalisme dan terorisme yang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dini kepada para remaja.
Terlebih, kelompok radikal teroris ini melakukan gerakan ideologi dalam ruang gelap secara sistematis, masif dan terencana.
"Namun perlu diantisipasi di bawah permukaan kelompok ini melakukan gerakan ideologi dalam ruang gelap secara sistematis, masif dan terencana. Untuk itu, dalam menghadapi target dan ancaman terorisme, BNPT memiliki program untuk mengedukasi para pelajar seperti di Inggris ini," ujar mantan Kapolda Jawa Tengah tersebut.
Paham terorisme saat ini menyasar berbagai kalangan, terdapat 3 kelompok rentan yang menjadi target radikalisasi, yakni perempuan, remaja dan anak-anak.
Meski demikian, hasil temuan Indonesia Knowledge Hub atau IKHub BNPT Tahun 2023 menyebutkan bahwa aksi terorisme dari tahun 2018 hingga 2022 mengalami penurunan.
Kegiatan yang dibuka oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Kerajaan Inggris Desra Percaya ini, diikuti oleh perwakilan pelajar dari Doctrine UK, Persatuan Pelajar Indonesia UK dan juga Persatuan Pelajar Indonesia London.
Pertemuan diakhiri dengan diskusi mengenai strategi dalam menghadapi ancaman ekstremisme berbasis kekerasan.
Baca juga: Swedia dan Inggris Manfaatkan Tembakau Alternatif untuk Tekan Angka Prevalensi Perokok
Kegiatan ini juga merupakan salah satu program BNPT RI dalam rangka memberikan perlindungan WNI di luar negeri melalui diseminasi dan sosialisasi terkait dengan penanggulangan terorisme dan ekstrimisme berbasis kekerasan serta penguatan nilai-nilai kebangsaan.