PS Mojokerto Putra (PSMP) sendiri bermain di Liga 2 2018. Sayang, kiprahnya hanya bisa lolos ke babak delapan kompetisi sepakbola kasta kedua di Indonesia ini.
Darah sepakbola Vigit Waluyo mengalir dari sang ayahnya yang juga tokoh bola Indonesia, yakni HM Mislan.
HM Mislan merupakan pendiri klub Gelora Dewata Bali (era Galatama) di tahun 1980 an.
Selain menjadi pendiri Gelora Dewata, HM Mislan juga pernah menjadi manajer Persebya Surabaya.
Dia juga mendirikan klub internal anggota Persebaya Surabaya, Putra Gelora.
Tidak hanya itu, HM Mislan pernah menduduki kursi Ketua Umum Yayasan Arema pada 1985/1986.
Kecintaan sepakbola yang dimiliki HM Mislan akhirnya mengalir ke sang anaknya, Vigit Waluyo.
Dia juga terlibat dan pernah memiliki beberpa klub sepakbola di Indonesia. Pernah tercatat sebagai manajer Persewangi Banyuwangi, PSIR Rembang, Persikubar Kutai Barat, Kalimantan Timur, dan Deltras Sidoarjo yang berkiprah di Liga Indonesia sebelum akhirnya degredasi.
Selain itu, Vigit Waluyo juga pernah menduduki sebagai Ketua PSSI Jatim. Tapi hanya sebentar, sebelum akhirnya digantikan La Nyalla Mattaliti.
Vigit Waluyo bisa dikatakan sebagai keluarga sepakbola. Kecintaan sepakbola Vigit juga diturunkan kepada anak perempuannya, Ayu Sartika Virianti.
Ayu Sartika Virianti pernah dipercaya sebagai manajer Deltras Sidoarjo pada 2009. Kala itu Deltras Sidoarjo yang berdiri setelah melebur dari nama Gelora Dewata yang pindah ke Sidoarjo.
Tidak hanya itu, Ayu Sartika Virianti juga merupakan istri dari Danilo Fernando. Mantan gelandang Persebaya Surabaya itu, saat ini menempati posisi sebagai pencari bakat tim PSS Sleman.
Melansir Banjarmasinpos.co.id menyebutkan, Vigit Waluyo disebut dalam program Mata Najwa berjudul PSSI Bisa Apa, Rabu (28/11/2018) yang membahas tentang isu pengaturan skor di sepakbola Indonesia dan PSSI.
Nama Vigit Waluyo dikeluarkan oleh mantan runner pengaturan skor, Bambang Suryo dan Fakhri Husaini, mantan pelatih Timnas U-16 Indonesia yang juga diundang Najwa Shihab.