News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Raih Gelar Doktor dari Unhan, Dave Bawa Gagasan Kolaborasi dan Kemandirian dalam Industri Pertahanan

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Legislator Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Dave Laksono saat sidang disertasi Universitas Pertahanan untuk gelar doktoral Ilmu Pertahanan

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Legislator Komisi I DPR RI sekaligus Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektig (PPK) Kosgoro 1957 Dave Akbarshah Fikarno Laksono meraih gelar doktor Ilmu Pertahanan dari Universitas Pertahanan (UNHAN).

Dave lulus dengan predikat Cumlaude dengan disertasi "Kerja Sama dan Kemandirian Industri Pertahanan dalam Mendukung Produk Domestik Bruto Sebagai Upaya Pertahanan Negara".

Dave menyebutkan perlunya optimalisasi perumusan kebijakan oleh Kemhan dan DPR RI dalam kerja sama industri pertahanan dimulai dengan pengarusutamaan kebijakan secara bottom-up.

"Selain itu, Kemhan, KKIP, DPR RI, dan Defend Id perlu berkoordinasi aktif untuk mensukseskan kebijakan yang telah dirumuskan sekaligus melakukan evaluasi lanjutan," kata dia dalam siaran pera yang diterima, Kamis (4/1/2024).

Dia mengatakan, KKIP dan industri pertahanan perlu meningkatkan material and capacity transfer, kemampuan MRO, serta komitmen pelaksanaan TKDN. 

"Hal tersebut juga tidak terlepas dari peran DPR RI melalui pembentukan regulasi dan road map anggaran guna mendukung penyelenggaraan industri pertahanan ke arah kemandirian," ujarnya.

PDB, kata dia sebagai bagian penting dalam terbentuknya anggaran pertahanan perlu menjadi perhatian Kementerian Perindustrian, Bappenas, Kemenko Bidang Perekonomian, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan dan sinergitas dengan Defend Id serta kolaborasi aktif dengan industri pertahanan swasta. 

"Ini bagian penting yang perlu kita bangun sinergitasnya," tegasnya.

Ketua DPP Partai Golkar itu juga mengusulkan agar Pemerintah terus menempuh berbagai upaya agar Indonesia mampu mewujudkan Indonesia emas tahun 2045, di antaranya dengan pembangunan infrastruktur, kapasitas SDM, riset inovasi dan pengembangan bisnis, transformasi kebijakan dan regulasi, tata kelola data dan pengamanannya, hingga peningkatan investasi dan sumber pembiayaan. 

Pilar transformasi ekonomi, lanjutnya, sangat penting menjadi pendukung Indonesia Emas tahun 2045 tersebut. 

Berkaitan dengan penelitiannya tersebut, maka tentu sektor industri pertahanan dapat memberikan kontribusi tersendiri secara khusus dalam klaster industri manufaktur bagi PDB. 

"Karena, PDB dapat menjadikan indikator sebagai negara dengan income tinggi/ developed country, distribusi pemerataan pendapatan/ penurunan gini ratio, sehingga karakteristik negara kuat dengan PDB tinggi termasuk bidang pertahanan," tuturnya.

Namun yang lebih penting dari itu semua, Dave berharap pemerintah perlu lepas dari middle income trap dan sukses dalam berbagai hal.

"Yakni sukses industrialisasi kombinasi Kerjasama dan kemandirian, sukses penguasaan teknologi dan lainnya', karena Indonesia kaya akan bahan baku dan energi sehingga perlu di hilirisasi Agam memiliki nilai tambah dalam memperkuat pertahanan kita," pungkasnya.

Baca juga: Soal Pengadaan Kapal Selam Penyelamat Canggih Buatan Inggris, Dave Laksono Bicara Transfer Teknologi

Hadir dalam sidang terbuka tersebut di antaranya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Anggota Wantimpres HR. Agung Laksono, Kepala BSSN Hinca Siburian, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wamendag Jerry Sambuaga, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, sejumlah legislator dari Partai Golkar di antaranya Nurul Arifin, Bobby Rizaldi, dan Ace Hasan Syadzily, dan seluruh pengurus serta anggota Kosgoro 1957.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini