TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memprotes soal panelis unsur akademisi dari Universitas Pertahanan yang telah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk debat ketiga Pilpres pada akhir pekan ini.
Nama panelis tersebut yakni Dr. Kusnanto Anggoro yang merupakan Pakar Keamanan Universitas Pertahanan (Unhan), dan Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio yang merupakan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan).
"Ya terus terang saya protes, karena itu mengganggu obyektivitas," kata Cak Imin saat kampanye di Garut, Jawa Barat, Kamis (4/1/2024).
Menurutnya, Unhan sebagai sebuah universitas tetap berada di bawah Kementerian Pertahanan yang kini masih dipimpin Prabowo Subianto.
"Karena itu, saya protes, syukur-syukur bisa diganti," ucap Cak Imin.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan 11 nama panelis debat ketiga peserta Pilpres 2024.
Nama-nama itu disampaikan oleh Anggota KPU RI August Mellaz di kantornya, Rabu (3/1/2024).
“Kemudian yang dapat kami update lagi itu, kami sudah mendapatkan konfirmasi dan kesediaan dari 11 orang debat ke-3 nanti,” ujar Mellaz.
Debat ketiga ini bakal berlangsung di Istora Senayan pada Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bakal mengusung tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.
Mellaz menegaskan tidak ada yang berbeda dalam debat ketiga kali ini kecuali lokasi. Seperti diketahui, dua lokasi debat sebelumnya pun berbeda: debat perdana berlangsung di Kantor KPU RI dan debat kedua di Jakarta Convention Center (JCC).
Durasi debat juga tetap sama, yakni 150 menit yang dibagi menjadi 120 menit on air dan 30 menit jeda iklan. Debat juga tetap bakal memiliki enam segmen seperti dua debat sebelumnya.
Mulai besok, KPU sudah melakukan persiapan di Istora Senayan untuk kesiapan debat mendatang.
Adapun berikut deretan 11 nama panelis debat ketiga yang sudah ditunjuk secara resmi oleh KPU RI:
1. Prof. Angel Damayanti, Ph.D (Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Fisipol Universitas Kristen Indonesia)