TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Jalur utama Jalan Raya Pantura di ruas yang menghubungkan Kabupaten Kudus dan Demak lumpuh total sejak Kamis pagi, 8 Februari 2024 pagi.
Air setinggi 1,5 meter merendam ruas jalan ini dan membuat banyak truk angkutan barang terendam di Jalan Raya Pantura Kecamatan Karanganyar, Kudus.
Akses lalu lintas terputus total ejak Kamis pagi mulai sekitar pukul 09.00 WIB.
Banjir berasal dari jebolnya dua titik tanggul di Sungai Wulan dan satu titik di Sungai Jeratun. Akibat jalur pantura terputus, beberapa truk terjebak ditengah banjir.
Bahkan sebagian truk yang dari Kudus ke Demak pun juga tidak bisa melintas.
"Tidak berani nerabas, itu di depan ada beberapa truk yang terjebak banjir. Jadinya ya nunggu aja kapan surutnya saya dari Jakarta mau ke Surabaya lewat sini," kata Riskian Supir Truk yang hendak melintas di Jalan Pantura Kudus-Demak turut Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Kamis (8/2/2024).
Selain Riskian, pengendara lainnya Solikun, Pedagang Tahu, juga merasakan imbasnya dari terputusnya akses di Jalan Pantura.
"Saya mau kirim tahu ke Pasar Demak Bintoro ini tidak bisa lewat, ya terpaksa libur dulu," ucap Solikun.
Solikun mengatakan apabila tahu tidak segera dikirim, dia terpaksa menanggung sejumlah kerugian.
Baca juga: Tiga Kru Bus Kramat Djati yang Terbalik di Ciloto Jalani Perawatan di RSUD CImacan
"Ya satu grandmax mau saya kirimkan. Biasanya 80/100 ember untuk satu embernya Rp100.000 kalau tidak dikirimkan ya rugi, bisa busuk karena itu makanan matang," katanya. (
Polres Demak Alihkan Jalur Via Mijen-Welahan
Mengantisipasi banjir di Karanganyar ini, Satlantas Polres Demak dan Dinas Perhubungan Kabupaten Demak melakukan pengalihan arus lalu lintas dari arah Semarang menuju Kudus.
Polres Demak mengalihkan kendaraan menggunakan jalur alterntif melalui Simpang Tiga Trengguli - Mijen - Welahan- Jepara untuk kedua arah.
Laporan reporter Rezanda Akbar D | Sumber: Tribun Jateng