TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petani dan pekerja tidak boleh menjadi pihak yang justru dirugikan oleh siapa pun Presiden-Wakil Presiden terpilih ketika mencari solusi kebijakan jalan tengah untuk ekosistem pertembakauan Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan politikus PPP Imam Priyono dalam sebuah wawancara yang ditulis pada Jumat (16/2/2024).
“Begini, jangan membayangkan petani dan buruh tembakau dekat dengan industri pabrikan rokok yang memiliki aset besar serta banyak. Justru banyak petani dan buruh tembakau banyak masyarakat kecil, ada di desa dengan pendapatannya terbatas,” tutur Imam.
Imam menuturkan, petani dan pekerja tembakau sejauh ini telah merasa amat membutuhkan kebijakan yang berpihak bagi eksosistem pekerjaan mereka.
Baca juga: Asosiasi Petani Tembakau Sebut Ketiga Capres Belum Serius Perhatikan Soal Nasib Pekerja Tembakau
Saking mendesaknya, bahkan para petani dan pekerja tembakau mengirimkan dan mengantarkan langsung surat aspirasi kepada tiga pasangan calon (paslon) Presiden-Wakil Presiden, termasuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang didukungnya.
Imam menyampaikan, menilik tingginya ketergantungan pendapatan masyarakat dari ekosistem pertembakauan sekaligus juga nilai budaya maka tembakau haruslah menjadi komoditas unggulan dan prioritas di Indonesia.
“Ganjar Pranowo mengungkapkan berkali-kali sejak tahun 2013 tidak pernah meninggalkan petani tembakau. Terus mendampingi, mencari solusi, dengan beragam perjalanan kebijakan regulasi yang ada di hulu,” ucap Imam yang juga tercatat sebagai juru bicara paslon Ganjar-Mahfud.
Imam menyebut, pihaknya tidak akan pernah meninggalkan petani dan pekerja tembakau dengan berbagai aspirasinya.
Imam mengatakan kelompok petani dan pekerja tembakau di Indonesia harus memiliki kehidupan masa depan yang baik serta sejahtera.
“Begitu juga dengan proses industrinya dirasa perlu dapat terus berproses dengan baik dan tanpa kendala. Jadi semua mempunyai kepastian masa depan yang baik,” imbuh Imam.
Dengan begitu, Imam melanjutkan, penting menjaga prinsip berkeadilan dalam mencermati kebutuhan kebijakan untuk ekosistem pertembakauan oleh siapa saja pemimpin nasional nantinya, apalagi jika itu Ganjar-Mahfud.
Imam mengatakan, apa pun kendala dihadapi guna menyeimbangkan kepentingan ekosistem tembakau namun jangan sampai mengabaikan nasib hidup sekitar enam juta orang yang bekerja di pertembakauan.