TRIBUNNEWS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/BPN) sisa masa jabatan 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
AHY mengisi jabatan Menteri ATR/BPN yang ditinggalkan Hadi Tjahjanto lantaran ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menggantikan Mahfud MD.
Pelantikan AHY dan Hadi ini berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 34/P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan menteri Negara Kabinet Indonesia Maju (KIM) periode 2019-2024 yang diteken Jokowi pada Selasa (20/2/2024).
Usai dilantik, AHY menceritakan kronologi dirinya ditunjuk menjadi menteri Jokowi.
AHY mengaku penunjukan dirinya sebagai Menteri ATR/BPN berlangsung serba mendadak.
Pada Senin (19/2/2024), ia ditelepon Menteri Sekretariat Negara, Pratikno, dan ditanya keberadaannya.
"Ini serba mendadak, kalau boleh saya sedikit cerita, jadi Senin malam itu saya baru mendapatkan telepon dari Mensesneg, Pak Pratik."
"Hanya bertanya, 'Apakah ada di Jakarta?'," cerita AHY, Rabu, di Istana Negara.
Lebih lanjut, lewat sambungan telepon itu, AHY diminta datang ke Istana Negara, Selasa pagi, untuk bertemu Jokowi.
AHY mengaku awalnya tidak tahu-menahu apa agenda pertemuan dirinya dengan Jokowi.
Baru saat tiba di Istana Negara dan bertemu Jokowi, AHY diminta untuk bergabung di KIM.
Baca juga: AHY Janji Berikan Kepastian Hukum Tata Ruang dan Pertanahan kepada Investor
"Dan beliau (Pratikno) kemudian menyampaikan saya diterima oleh Pak Presiden Jokowi di Istana Merdeka, kemarin Selasa jam 08.00," tutur AHY.
"Saya tidak tahu apa agendanya ketika itu, tapi saya datang tentunya. Dan di situlah beliau (Jokowi) meminta saya untuk bergabung di kabinet."
"Lalu, (Jokowi) juga menyampaikan bahwa hari ini (Rabu) dilakukan pelantikan," imbuh dia.