TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto melakukan simulasi program makan siang gratis di sekolah di Tangerang, Banten pada Kamis (29/2/2024).
Pada simulasi pertama ini, Airlangga melakukannya di SMPN 2 Curug, Tangerang.
Airlangga mengungkapkan ada tiga alasan dipilihnya SD dan SMP di Tangerang untuk dijadikan wilayah percobaan untuk menerapkan program makan siang gratis.
Adapun alasannya terkait tipologi wilayah dari lokasi sekolah di Tangerang yang dianggap ideal untuk simulasi program makan siang gratis.
"Saya berharap karena di Kabupaten Tangerang ini punya sekolah dengan tiga tipologi nasional yaitu di perkotaan, pedesaan, dan pesisir."
"Sehingga ini ideal untuk menjadi piloting atau percobaan (program makan siang gratis) dan oleh karena itu saya berharap simulasi ini bisa menjadi kick-off dan dapat diterapkan di tempat lainnya," ujar Airlangga dalam rapat bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Tangerang di SMPN 2 Curug, Tangerang dikutip dari YouTube Kompas TV.
Airlangga menjelaskan, adanya simulasi ini untuk melihat mekanisme yang bakal dilakukan terkait penyediaan makan siang gratis bagi siswa ini antara UMKM dan pihak sekolah.
Selain itu, sambungnya, simulasi ini digelar untuk melihat infrastruktur apa saja yang dibutuhkan untuk menyokong program ini.
"Dengan adanya tiga tipologi sekolah, infrastruktur, plus yang kita ingin lihat itu bagaimana mekanisme atau SOP antara sekolah dan UMKM," tuturnya.
Baca juga: Bantahan Jokowi usai Diisukan Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran di Sidang Kabinet
Airlangga menuturkan simulasi ini juga berguna untuk memberikan edukasi terkait gizi yang dibutuhkan oleh para siswa.
Kendati demikian, dia menilai ada tantangan yang harus dihadapi terkait program ini yaitu membiasakan para siswa agar tetap mengonsumsi makanan bergizi di luar program makan siang gratis.
Airlangga mengatakan hal tersebut menjadi tantangan lantaran masih adanya pedagang makanan di sekitar sekolah yang menjual makanan tidak sehat dengan tampilan menarik sehingga membuat siswa tetap membelinya.
"Ada tantangan makanan tidak sehat di sekitar sekolah yang mempunyai daya tarik bagi anak-anak. Biasanya kan anak-anak suka makanan yang instan," ujarnya.
Dirinya juga mengungkapkan dilakukannya simulasi ini untuk menghitung anggaran yang diperlukan dan menu yang bakal disediakan dalam program makan siang gratis.
"Ketahanan pangan lokal itu penting sehingga asupan itu menjadi asupan yang tersedia di lokal."
"Jadi jangan sampai nanti asupannya harus 'impor'," tuturnya.
Lebih lanjut, Airlangga menuturkan, dalam skala nasional, program makan siang gratis diprioritaskan untuk siswa SD dan SMP.
Dia menegaskan simulasi ini sangat penting demi mendorong daerah lain untuk bersedia menjadi wilayah percontohan program makan siang gratis ini selain Tangerang.
"Karena nantinya ini direplikasi di berbagai daerah dan kami ingin meng-encourage daerah-daerah lain yang bersedia menjadi percontohan atau simulasi seperti yang dilakukan di Tangerang," tuturnya.
Contoh Menu Program Makan Siang Gratis: Harga Rp 15 Ribu, Ada Ketoprak hingga Siomay
Setelah rapat, Airlangga langsung diperlihatkan oleh pihak SMPN 2 Curug terkait menu program makan siang gratis bagi siswa.
Dalam pantauan di YouTube Kompas TV, makanan yang disajikan adalah ketoprak dengan anggaran per porsi Rp 15.000.
Adapun ketiga bahan makanan tersebut diolah layaknya gado-gado dengan ada sambal kacang.
Kemudian, ketika Airlangga bertanya kepada salah satu siswa, ternyata porsi makan siang gratis itu terlalu banyak.
Dia juga menjelaskan, menu yang disajikan kepada para siswa akan berbeda tiap harinya.
Adapun contoh menu lain yang bakal disajikan seperti nasi campur yang terdiri dari nasi, telur, tempe, dan sayur.
Baca juga: Kabinet Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis, Jubir Timnas AMIN Nilai Kurang Pantas
Menurutnya, komposisi makanan yang disajikan itu sudah sesuai dengan gizi yang dibutuhkan para siswa.
"Dari sini kita bisa lihat, anak-anak nantinya tidak bosen," kata Airlangga.
Pada kesempatan yang sama, Airlangga turut bertanya kepada pihak sekolah terkait penyuplai bahan makanan untuk program ini.
Pihak sekolah pun menyebut seluruh bahan makanan didapat dari UMKM di Tangerang.
Salah satu pihak UMKM yaitu penjual siomay pun mengaku cocok terhadap harga yang dipatok per porsi makanan yaitu Rp 15.000.
Airlangga pun berkesempatan untuk mencicipi siomay yang menjadi salah satu menu program makan siang gratis tersebut.
Adapun bahan baku siomay tersebut terdiri dari siomay (tiga potong), kentang (1/2 potong), tahu, dan dicampur dengan saus bumbu kacang.
Penjual siomay tersebut mengungkapkan satu porsi tersebut berjumlah 590 kalori dan diklaim cukup untuk memenuhi standar gizi bagi para siswa.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Program Makan Siang Gratis