TRIBUNNEWS.com - Mantan Gubernur Jawa Barat periode 1970-1975, Jenderal (Purn) Solihin Gautama Purwanegara atau Solihin GP, meninggal dunia pada Selasa (5/3/2024) pagi.
Solihin GP meninggal dunia pada usianya yang 97 tahun di Rumah Sakit Advent Kota Bandung, Jawa Barat.
Kabar meninggalnya Solihin GP ini disampaikan oleh Kabid Infokom Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) di akun Deden Hilga Safari.
Dilansir TribunPriangan.com, DPKLTS adalah lembawa swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup tempat Solihin GP berkiprah.
Semasa menjabat sebagai Gubernur Jabar, pria yang akrab disapa Mang Ihin ini pernah terlibat "debat panas" dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.
Hal ini terjadi saat Ali menggaungkan pemekaran wilayah ibu kota hingga beberapa wilayah Jabar.
Alasannya, untuk mengatasi arus urbanisasi yang semakin meningkat dari aspek kependudukan.
Saat itu, perkembangan Jakarta sebagai ibu kota negara, menjadi daya tarik bagi warga luar DKI yang dianggap Ali bisa menjadi kerugian di masa mendatang.
Pemerintah pusat, lewat Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) kemudian mencoba menyusun konsep pengembangan kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek), yang didasarkan pada pola perkembangan pusat pertumbuhan baru.
Namun, Ali menilai untuk merealisasikan rencana tersebut tidak mudah dan membutuhkan anggaran besar.
Ia juga menolak konsep itu dengan alasan garis-garis batasnya tidak tepat.
Baca juga: Kabar Duka, Mantan Gubernur Jabar Solihin GP Meninggal Dunia di Usia 97 Tahun
Ini lantaran, menurut Ali, biasanya garis batas itu harus jelas secara fisik, misal sungai, gunung, atau jalan.
Ali lantas memerintahkan stafnya untuk melakukan kajian, sejauh mana baiknya perluasan wilayah ibu kota, yang kemudian muncul beberapa daerah, termasuk Cibinong, Depok, dan Bekasi.
Garis itu yang kemudian diajukan Ali kepada Solihin GP saat keduanya bertemu di operation room, Balai Kota, Jakarta, tetapi berakhir dengan sambutan negatif.